Chereads / CEO Dadakan / Chapter 100 - Berdamai dengan Masa Lalu

Chapter 100 - Berdamai dengan Masa Lalu

Dave memeriksa ruangan Putra selama di Jerman, dia harus memastikan semuanya siap karena Putra akan mulai berkantor di sana. Imelda sudah lebih segar, mungkin karena sekarang dia tidak perlu mengkhawatirkan urusan Putra lagi. Putra tidak meninggalkan Imelda sama sekali sampai di pindahkan ke ruangan rawat.

Zai harus mengurus pembatalan kontrak kerja nya dan kembali ke negaramu dulu, Putra akan di Jerman kurang lebih 1 bulan. Nyonya Zen kembali untuk mengurus Yayasan AGC. Zai mengantar Nyonya Zen dulu baru pulang ke negaranya. Dokter Zain tetap mendampingi Imelda sesuai janjinya.

Chan dan Zepri akan menjaga Imelda selama Putra dan Dave di kantor. Imelda sudah tidak sakit kepala lagi tapi masih mual sesekali. Jika keadaannya semakin membaik, Imelda bisa pulang besok.

Bang Zain, jika Imel sudah boleh pulang besok abang bisa kembali dulu mengurus pekerjaan abang, Putra akan di sini selama 1 bulan.

Abang sudah mengambil cuti selama 1 tahun, abang akan ikut Prof Stephen melakukan riset tentang obat di sini. Jadi kamu tenang saja ya.

Itu berarti abang tidak akan bertemu Lulu cukup lama.

Lulu pasti mengerti hal itu, Zain tersenyum ke arah Imel.

Chan yang mendengar kata-kata Dokter Zain, langsung menimpali dari arah belakang.

Seberapa serius kamu dengan Lulu, apakah kamu tidak berniat menikahinya?

Kalau tidak serius kami tidak akan selama ini calon kakak ipar. Lulu hanya tinggal menunggu restu dari mu. Bahkan jika dia datang hari ini pun, aku bersedia menikahinya sekarang.

Hem... kamu yakin dengan ucapanmu. Jangan sampai kamu menyesalinya nanti. Bagaimana dengan Datuk Noer?

Ayah tidak membatasi aku dan Zai. Buatnya siapa pun pilihan kami, asalkan kami bahagia dia akan merestuinya.

Aku akan memegang ucapanmu ujar Chan... Kapan Imel bisa pulang?

Melihat dari perkembangannya, Imel bisa pulang besok lusa. Selama tidak ada gejala yang timbul.

Baiklah!! Kamu pasti bisa Chan menepuk pundak Imelda.

Aku sudah jenuh di sini, bahkan Putra tidak memberikan aku kesempatan untuk sekedar duduk di taman selama menjagamu.

Imelda hanya tersenyum, aku tidak boleh berbohong padanya. Nanti anaknya akan melaporkan kebohongan kita.

Chan tertawa!! bagaimana caranya?

Karena aku tidak tau caranya makanya aku menghindari membohonginya bahwa Paman Chan tidak mencari mangsa selama menjaga mommy nya.

Zepri masuk sambil berbisik ke telinga Chan.

Ada apa tanya Imelda?

Tidak ada, hanya ada tamu tidak di undang.

Daniel tanya Imelda!

Hem... kamu tunggu di sini ya, aku akan menghubungi Putra dulu.

Jangan ganggu dia, biarkan dia masuk...

Tapi Imel... Kamu tau Putra...

Aku tidak apa-apa. Biarkan dia masuk! Aku yang akan menjelaskan pada Putra nanti.

Daniel membawa satu bouquet bunga dan satu kotak hadiah.

Hay Little bee... Aku sudah siap di tolak tadi...

Imelda meminta Zepri menaikkan tempat tidurnya.

Apa yang membuat Tuan Daniel datang ke sini?

Aku hanya ingin melihat keadaanmu, sepertinya kesempatanku untuk mendapatkanmu semakin menipis. Kemarin aku yakin bisa mendapatkanmu jika Putra tidak menginginkan anak itu. Aku bersedia menjadi Ayah untuknya.

Imelda tertawa, Putra bukan tidak menginginkannya tapi aku yang tidak mau mengganggu konsentrasinya dengan kehadiran anak ini.

Kamu masih tidak berubah little bee, rela melakukan apa saja hanya demi orang yang kamu cintai. Setidaknya aku pernah merasakan itu dari mu dulu.

Semoga kamu bisa mendapatkan wanita yang lebih baik dariku Tuan Daniel. Aku dengar kamu bertunangan dengan Rania? Selamat atas pertunangannya.

Ya!! Sudah 2 tahun aku bertunangan dengannya tapi tetap tidak ada yang berubah.

Every body is change...

Kalau aku bisa berubah maka kamu pun bisa berubah tergantung pada sekuat apa keinginanmu.

Aku akan kembali ke Indonesia malam ini, aku harap kamu baik-baik saja. Aku akan melepaskanmu sekarang tapi jika Putra tidak menjagamu dengan baik maka aku akan menjadi orang pertama berada di sampingmu.

Tuan Daniel, aku tau tidak pantas mengatakan hal yang tidak aku ingat sama sekali. Entah apa yang terjadi dengan kita di masa lalu. Lepaskanlah, setidaknya Tuan pantas mendapatkan kehidupan yang layak. Jangan terbelenggu dengan masa lalu.

Masa lalu adalah kenangan, masa sekarang adalah harapan dan masa depan adalah mimpi. Aku berharap kamu pun bisa memahami hal itu. Masa lalu aku dan kamu dulu pernah bersama. Masa sekarang aku adalah istri Putra sedangkan Masa depan adalah mimpiku menjadi istri dan ibu yang baik untuk Putra dan anakku. Aku berharap Tuan pun bisa menjalani masa sekarang dengan baik dan menata masa depan tuan dengan Rania.

Daniel tersenyum dan memberikan sebuah kotak. Ini adalah semua kenangan masa lalu kita. Aku ingin kamu menyimpannya. Di dalam ini juga ada foto kamu, aku dan Meldyan.

Chan langsung merebut kotak itu, apa yang kamu pikirkan Dan. Kamu berkata bahwa mengkhawatirkannya tapi kamu berusaha mengguncang psikis Imel.

Tidak, aku hanya ingin menyerahkan pada Imelda. Masalah dia mau membukanya atau tidak itu pilihannya...

Imelda tersenyum ke arah Chan. Berikan padaku Kak Chan.

Imel, Chan menggelengkan kepalanya. Tidak apa-apa. Mungkin Tuan Daniel akan merasa lega setelah aku melihat isi kotaknya.

Tapi Imel...

Tidak apa-apa Kak Chan, berikan padaku.

Chan memberikan kotak yang di bawa Daniel ke Imelda.

Imelda membuka kotak itu satu persatu dan tersenyum. Kamu dulu sangat berbeda Tuan Daniel. Selalu ada senyum di setiap foto ini. Dan kak Meldyan juga sangat tampan di sini. Aku pun memiliki foto ini di rumah, bukankah ini foto setelah pernikahan anak-anak kita?

Kamu ingat Imel?

Ibu menceritakannya padaku, bahkan aku sudah menonton video ini. Imel mengangkat VCD dari kotak itu. Aku sudah mendengar setiap detail tentang aku dan kamu. Tapi itu tidak merubah apa pun Tuan Daniel. Aku sekarang mencintai Putra dan itu tidak akan berubah.

Semoga saja kamu benar, semoga saja itu bukan hanya perasaan balas budi mu pada Putra.

Tidak Tuan, tentu tidak. Aku tidak perlu membalas budi apa pun pada Putra. Toh, dengan menikahiku Putra mendapatkan cintanya maka menurutku kami sudah impas. Dia menikahiku karena mencintaiku dan aku mencintainya karena cintanya. Menurutku Tuan sudah salah sangka selama ini. Aku mencintai Putra karena Cintanya padaku bukan karena dia menikahiku.

Daniel tertunduk, baiklah aku akan kembali ke Indonesia. Aku harap kamu terus bahagia bersamanya. Entah apa yang akan terjadi padamu nanti, aku akan selalu ada untukmu.

Saya harap Tuan bisa menghargai perasaan orang-orang di sekitar Tuan. Saya sudah memiliki Putra untuk menjaga saya. Itu sudah cukup. Sudah waktunya Tuan memperhatikan orang yang berada di sisi Tuan sekarang.

Baiklah aku pamit, aku berharap kamu selalu bahagia. Titip salamku untuk Putra, Daniel menepuk pundak Chan.

Imelda menghembuskan nafas panjang, di tutupnya kembali kotak itu dan memberikannya pada Chan. Letakkan saja di sana, nanti aku akan menjelaskannya pada Putra.

Kamu benar-benar tidak apa-apa Imel.

Ya!! Aku hanya ingin tidur sebentar, perutku sedikit menegang mungkin karena aku menahan emosi menghadapi Daniel tadi.

Baiklah!! Kamu tidur saja dulu.

Chan keluar kamar, bagaimana Put kamu sudah mendengat semuanya.

Kenapa kamu membiarkannya menemui Imel?

Imel yang memintanya, bukankah kamu ingin memberikan kesempatan pada Imel untuk memutuskan sendiri. Aku pikir tadi waktu yang tepat, jadi Daniel tidak bisa mengolok-olok mu lagi.

Bagaimana keadaan Imelda?

Dia sedang tidur sekarang.

Aku akan kembali ke Rumah Sakit setelah rapat ini selesai...

Kamu tenang saja, selesaikan dulu pekerjaanmu. Aku akan menjaganya!