Pesawat Putra tiba tepat waktu dan mereka akan langsung menuju ke Rumah Sakit. Putra tau ini terlalu pagi, tapi buatnya menahan perasaannya untuk sampai di sini saja sudah seperti bom waktu yang siap meledak.
Michael dan Zepri sudah menunggu mereka di parkiran.
Selamat datang Tuan ucap Zepri.
Bagaimana kondisinya?
Nyonya sudah sadar kemarin malam dan Nyonya Zen semalam di antar oleh Tuan Zai pulang ke rumah. Yang berjaga Tuan Zai dan Zain.
Kita langsung ke rumah sakit.
Baik Tuan...
Putra melihat Zain yang tidur sambil duduk dan Zai yang tidur di pangkuan Zain. Mereka sepertinya kelelahan ujar Putra. Chan tolong belikan kopi dan Dave kamu kembali ke rumah jemput Ibu.
Baiklah!!
Putra duduk di samping Zain, ini belum waktunya kunjungan jadi dia tidak bisa bertemu Imelda sekarang. Dia mengirim pesan.
Iku, aku rindu...
Puku, aku pun merindukanmu...
Bagaimana kabarmu?
Aku baik-baik saja, hari ini Zepri akan mengurus administrasi ke Kampus tapi aku tidak ikut.
Apakah kamu masih kurang enak badan?
Tidak, aku hanya lagi malas keluar. Sepertinya belum bisa adaptasi dengan udara di sini.
Apakah kamu sudah makan?
Ini sudah mau makan, ibu sudah menyiapkan sarapan.
Iku, apakah kamu masih marah padaku?
Marah, marah kenapa?
Karena aku belum yakin pada perasaanmu!
Tidak Puku, untukku walaupun kamu meragukan perasaanku. Aku akan tetap mencintaimu.
Apakah kamu masih tidak bisa melihatku?
Aku ingin sekali melihatmu, aku rindu sekali padamu.
Maafkan aku Puku, aku juga sangat merindukanmu tapi aku belum mandi.
Nanti setelah aku selesai bersih-bersih, aku akan menghubungimu lagi ya.
Putra menghela nafasnya panjang dan membuat Zain terbangun.
Putra ucap Zain kaget. Sehingga dia membuat Zai terbangun. Abang... Zai baru saja ti...dur... Dia berkali-kali memejamkan matanya karena takut mimpi.
Kalian berdua benar-benar kelewatan kali ini ucap Putra.
Bang, Zai langsung duduk dilantai sambil memegang kaki Putra. Kami hanya mengikuti keinginan Imelda. Maafkan karena tidak memberi tahu abang.
Terima kasih karena sudah menjaga Imelda 1 bulan ini dan mendampinginya sampai di sini.
Bang, tolong jangan pisahkan Zai dari Imelda.
Zai yang mau memisahkanmu siapa? Aku bersyukur karena kalian menjaganya sampai di sini. Dokter Zain pasti banyak mengorbankan waktunya yang berharga dan kamu Zai. Berapa film yang kamu batalkan kontraknya untuk menemani Imelda belum tau sampai kapan.
Tapi bagaimana pun aku adalah suaminya Imelda, aku yang harusnya bertanggung jawab atas dirinya. Pernahkah kalian pikirkan perasaanku jika aku sampai kehilangan Imelda dan tidak tau kalau alasannya menderita sekarang karena kehamilannya.
Aku benar-benar merasa gagal sekarang, karena dia lebih memilih menderita dan menanggung semuanya sendirian.
Put, kamu pasti tau kenapa Imelda bertahan menanggung tanggung jawab ini sendirian karena apa.
Karena dia merasa dirinya adalah beban untukmu selama ini. Sebesar apa cinta yang diberikannya padamu, setulus apa pun itu, kamu menganggap itu hanyalah balas budi. Dia tidak mau kamu lebih terbebani pada kehamilannya ini.
Sampai kami tiba di sini pun, Imelda tidak tau jika kehamilannya bermasalah. Sebelum berangkat ke Jerman berat badan Imelda susut 5 kg dalam waktu 1 bulan, aku pun awalnya mengira dia stres karena takut kamu mengetahui tentang kehamilannya dan membuatmu lebih terikat dengannya.
Ternyata setiba di Jerman kami baru mengetahui jika Imelda mengalami Pengentalan Darah selama kehamilan. Dia lebih terpukul lagi karena takut kamu akan menyuruhnya menggugurkan kandungannya karena kehamilan ini bukannya kesalahan tapi juga bermasalah. Makin hari psikisnya makin drop karena memikirkan tentang dirimu.
Awalnya Imelda akan menyembunyikan anak ini sampai waktu yang tepat, setidaknya sampai kamu menyadari cintanya padamu tulus. Dia sudah menyusun rencana yang sangat matang, hingga aku yakin kamu tidak akan pernah bisa bertemu dengannya sampai anak ini lahir. Jangankan kamu bisa tahu proses kehamilan bahkan untuk kelahirannya pun sudah disiapkan hingga kamu tidak akan punya kesempatan untuk mengetahui tentang anak ini.
Pertahanan hati Imelda mulai runtuh ketika dokter mengatakan pengentalan darah ini tidak hanya berbahaya bagi bayinya tapi berbahaya bagi dirinya. Imelda mulai murung, dia dalam pilihan sulit. Jika kamu tau soal kehamilan ini berbahaya bagi dirinya jelas kamu akan meminta Imelda melepaskan anak ini. Tapi jika terjadi sesuatu pada dirinya maka kamu akan menyalahkan anak ini dan menyalahkan dirimu.
Kami tau jika kamu belum siap dengan kehamilan Imelda bahkan Imelda pun tidak pernah menyangka jika kejadian malam itu membuatnya hamil. Tapi kehamilan ini adalah hal yang sangat diimpikan Imelda. Dia tidak mempunyai mimpi tinggi sebagai anak penerus perusahaan besar. Dia hanya ingin menjadi istri dan ibu yang baik seperti ibunya dan dia ingin memiliki suami yang baik dan bertanggungjawab seperti ayahnya.
Sebagai dokter yang pernah merawat Imelda aku ingin memberi kamu peringatan. Imelda pernah mengalami Amnesia disosiatif dan kamu juga tau jika dia dalam kondisi sangat terbebani maka bisa saja dia melupakan hal-hal penting dalam dirinya dan aku tidak ingin sampai dia menghapus dirimu hanya karena rasa bersalahnya padamu. Pertahanan dalam dirinya akan terbentuk, agar tidak terluka ingatannya menghilang untuk beberapa poin penting. Jangan sampai kamu menyesali tindakanmu hanya karena masalah ketidak percayaan dirimu padanya.
Kalau kamu tidak percaya pada cinta Imelda padamu tulus, aku bisa menghipnotisnya dan memasuki alam bawah sadarnya untuk kamu mendengar kenyataannya. Kapan pun kamu siap, aku akan membantumu.
Pikirkanlah matang-matang sebelum kamu masuk menemuinya, apa sikap yang akan kamu lakukan ketika kalian bertemu. Pilihan apa yang akan kamu ambil, berjuang bersamanya atau menyelamatkan Imelda saja. Profesor Stephen ingin bertemu denganmu, kamu bisa menemuinya sekarang sebelum bertemu Imelda. Setidaknya kamu harus tau resiko dari setiap pilihan yang akan kamu ambil.
Chan memberikan kopi pada Zai, Zain. Dia melihat dari wajah Putra bahwa terjadi sesuatu tadi antara mereka bertiga.
Bang, suami Imelda sudah ada di sini. Bisa kami keruangan abang sekarang?
Baiklah!!
Ayo Put, Prof Stephen sudah menunggu kita.
Aku yakin sebelum kamu datang ke sini, kamu sudah menyelidiki semuanya. Sehingga kamu tidak bertanya apa-apa tentang Prof Stephen.
Ya!! Aku harus berjaga-jaga ujar Putra.
Zain tersenyum dan menepuk pundak Putra. Percayalah pada hatimu, bukan pada pikiranmu.
Wah!! Ternyata Tuan Putra memang lelaki yang luar biasa, pantas saja jika mereka semua sangat takut ketahuan dari anda. Saya sudah mendengar bahwa Tuan Putra sampai melakukan sesuatu yang besar untuk mendapat informasi tentang istrinya.
Doctor Jhon jawab Putra tersenyum.
Ya!! Saya sangat kenal dekat dengan Jhon. Dia berkata saya akan dikunjungi oleh orang dengan kepribadian yang luar biasa.
Bahkan Dokter Jhon menggosipkan saya jawab Putra sambil tersenyum.
Baiklah! Secara garis besar sepertinya Doctor Jhon sudah menjelaskan pada anda hasil pemeriksaan pertama, jadi saya akan menjelaskan hasil pemeriksaan kemarin saja.
Silahkan dokter, saya akan mendengarnya dengan baik!!
Imelda mengalami pengentalan darah selama kehamilan yang bisa saja menjadi boomerang bagi Imelda sendiri. Dari cerita yang disampaikan Zain bahwa Imelda mengalami mual muntah yang hebat sehingga terjadi penurunan berat badan yang sangat ekstrem. Ini pun bisa salah satu gejala dari pengentalan darahnya.
Sejauh ini hasil USG perkembangan bayinya cukup sehat, dia menyerap hampir semua nutrisi dari ibunya. Tapi jika Nyonya Imelda dalam kondisi seperti ini maka kemungkinan bayinya tidak berkembang sangat besar.
Ditambah tahapan gejala yang muncul sudah sampai ke pernafasan. Yang ditakutkan bisa menyebabkan gagal jantung.