Chereads / CEO Dadakan / Chapter 91 - Penyelidikan

Chapter 91 - Penyelidikan

Dave sungguh kaget melihat laporan dari Pak Bambang. Dia meminta bibik juga membuat laporan semua kegiatan Imelda di rumah selama satu minggu terakhir. Sungguh takjub karena laporannya sangat detail dan sama, Seperti sudah di rangkai terlebih dahulu. Tidak mungkin Pak Bambang dan Bibik bisa membuat laporan serapi ini. Seolah-olah semuanya sudah mereka rencanakan. Ada apa ini sebenarnya ujar Dave.

Dave bagaimana?

Aku sudah meminta rincian kegiatan Nyonya Zen dan Imelda ke bibik sama Pak Bambang.

Apa ada yang mencurigakan?

Secara isi tidak ada yang aneh, bahkan isinya sangat tertulis dengan sangat rapi dan detail.

Terus apa masalahnya?

Untuk orang seperti Pak Bambang dan Bibik, aku sedikit meragukan kemampuan mereka menulis. Bahkan sinkronisasinya itu loh...

Coba aku lihat!!

Dave menyerahkan ke Putra.

Sepertinya memang ada yang tidak beres.

Bagaimana dengan Zepri?

Setibanya di Jerman, Zepri memang sempat melihat keberadaan Daniel. Tapi Daniel tidak menghampiri Imelda sama sekali.

Aku makin merasa ada yang aneh.

Telepon Pak Bambang, katakan padanya untuk membawa mobil ke sini segera karena akan kita gunakan.

Kenapa kamu mau memakai mobil itu, mobil kita banyak di sini.

Telepon Chan, karena dia pernah meletakkan alat penyadap di mobil itu. Kita harus mengambil rekamannya segera.

Bu, bagaimana kita keluar tanpa ketahuan Zepri? Zepri akan melaporkan apa saja pasti dengan Putra.

Kamu tenang saja, ibu akan suruh dia berbelanja keperluan kita. Selama itu, kita bisa pergi ke Rumah Sakit.

Baiklah bu!!

Imelda dan Nyonya Zen sudah siap memesan taksi untuk mereka ke RS, tapi tiba-tiba sebuah mobil terlihat stop di depan rumah mereka.

Siapa itu bu?

Bukankah itu Daniel?

Kenapa dia ke sini?

Selamat siang Aunty...

Kenapa kamu bisa di sini?

Aku kebetulan sedang berada di sini untuk urusan bisnis. Aunty dan Imelda mau kemana? Biar saya antarkan.

Maaf Tuan Dan, tapi kami sudah memesan taksi jawab Imelda.

Akan memakan waktu jika memesan taksi di perumahan mewah seperti ini. Sepertinya Aunty dan Imelda sangat buru-buru.

Maaf Tuan, saya mohon jaga privasi saya. Saya tidak nyaman, bertemu lelaki lain tanpa kehadiran suami saya.

Kita bisa bertemu setelah Putra datang ke sini nanti. Maaf kan saya. Imelda memberi salam kepada Daniel dan langsung kembali ke dalam rumah.

Dan, mohon kamu bisa menghargai posisi Imelda. Apa pun alasannya, dia sekarang adalah istri dari Putra. Aunty harap kamu bisa memahami situasi ini.

Baiklah aunty, aku akan datang lain kali. Tapi apakah Imelda sekarang sedang tidak sehat.

Oh tidak, dia sangat baik-baik saja. Terima kasih sudah mengkhawatirkannya.

Imelda yang sudah menelepon taksi memberikan kode untuk ibunya meninggalkan daniel.

Putra dan Dave mencoba menghubungi Imelda dan Ibunya tapi beberapa kali tidak di angkat.

Coba kamu hubungi Zepri.

Salam Tuan!! Apa kabarmu?

Sehat Tuan!!

Saya beberapa kali menelepon ibu dan Imelda tapi tidak di angkat. Tolong kamu sampaikan bahwa saya menelepon.

Maaf Tuan, saya lagi di suruh Nyonya belanja keperluan dapur.

Ibu tidak pernah menyuruh orang lain apalagi untuk berbelanja, sepertinya ada yang tidak beres. Sekarang kamu kembali kerumahnya dan ikuti kemana pun mereka pergi, laporkan dengan saya segera. Jangan sampai mereka tau jika kamu mengikuti mereka.

Baik Tuan!! Saya segera lakukan...

Urusan belanja nanti saya suruh Michael kamu kirimkan apa saja yang di cari. Yang paling penting sekarang kamu laporkan kepada saya setiap detailnya

Di jalan Zepri melihat taksi yang ditumpangi Nyonya Zen dan Imelda.

Mr. Waren we must follow Mrs. Imelda, can you look at the car?

Okey Mr. Zepri.

Tuan Waren yang merupakan sopir yang di siapkan Putra untuk mendampingi mereka selama di Jerman mencoba mencari taksi yang ditunjuk Zepri.

Dave meminta izin menemui Pak Bambang di Lobby untuk mengambil mobil.

Sedangkan Chan yang sangat buru-buru karena ditelepon Dave langsung menuju AGC dengan taksi online. Dia lupa meletakkan kunci mobilnya sedangkan Dave meneleponnya menggunakan inisial kode Merah yang arti bahaya.

Taksi Imelda memasuki salah satu rumah sakit besar di Jerman. Dari kejauhan Zepri melihat jika sudah ada Dokter Zain dan Zai di sana menunggu kedatangan Imelda dan Nyonya Zen.

Kenapa mereka bisa ada di sini pikir Putra, aku akan mengirimkan foto ini segera. Zepri turun dari mobil dan mengikuti mereka. Dari arah sekitar 10 meter Zepri melihat Dokter Zain berbincang dengan seorang dokter senior dan mereka memasuki sebuah ruangan. Zai dan Nyonya Zen menunggu di luar, sehingga Zepri tidak bisa mendekat untuk memeriksa apa yang terjadi di dalam ruangan.

Chan yang baru tiba di AGC langsung menuju parkiran yang dimana Dave sudah menunggunya.

Ada apa? Ada situasi darurat.

Ya!! Daniel mengikuti Imelda ke Jerman.

Hah!! Segitu nekatnya kakak Dodzan.

Terus apa hubungan dengan alat penyadap yang aku letakkan?

Menurut info Layan, Daniel memutuskan tiba-tiba ke Jerman setelah pulang dari Rumah Sakit.

Apa hubungannya dengan Imelda?

Kamu tidak melihat keanehan dari Imelda! Badannya sangat kurus, mukanya seperti tidak bercahaya. Seperti orang sakit intinya. Putra curiga Daniel bertemu Imelda di Rumah Sakit. Imelda seperti menyembunyikan sesuatu dari Putra.

Kenapa tidak tanya Pak Bambang, beliau supir Nyonya Zen.

Sudah aku suruh buat laporan, tapi laporannya benar-benar sempurna.

Bukannya sempurna itu bagus?

Yang jadi masalah karena sempurna tidak bagus, mereka kan bukan orang yang biasa membuat laporan tapi laporannya sangat rapi dan struktur. Seperti sudah ada yang menyiapkan untuk mereka.

Imelda bukan orang yang bisa berbuat seperti ini, jika dia menyembunyikan sesuatu pasti hal ini hal besar dan dia punya tujuan pasti.

Putra sedang memeriksa satu persatu laporan dari para Manager, fokusnya sungguh terpecah karena melihat foto yang dikirim Zepri. Bahkan di Jerman ada Zai dan Zain. Apakah Imelda lagi sakit sehingga mereka ke sana dan keberangkatan Imelda betul-betul mendadak ini betul karena ada yang disembunyikan dari Putra.

Chan mencari alat yang dia letakkan di bawah tempat duduk depan sopir tapi nihil.

Kenapa?

Alatnya hilang...

Hah, hilang?

Sepertinya Imelda mengetahui bahwa selama ini Putra memantaunya.

Tapi aku meletakkan sesuatu di bagian bawah mobilnya.

Apa?

Alat pelacak dan riwayat perjalanan.

Chan mengambil dongkrak dan mengangkat mobil lalu masuk kebawah mobil.

Gimana?

I Got It!! Chan berteriak dengan semangat....

Mereka segera menuju ruangan Putra dan menyambungkan memori ke Laptop di sana.

Benar, ini 2 hari sebelum keberangkatan Imelda memang ke rumah sakit. Apakah dia benar-benar sakit gumam Chan.

Put!! Kami menemukan petunjuk bahwa Imelda memang mengunjungi rumah sakit 2 hari sebelum keberangkatan. Aku akan meminta bantuan Lulu untuk memeriksa riwayatnya.

Jangan hubungi Lulu, Zai dan Zain sekarang juga di Jerman. Sepertinya Lulu juga tau masalah ini, jangan sampai dia tau bahwa kita sedang menyelidiki masalah ini. Aku akan segera ke sana. Sebentar lagi rapatnya akan selesai.

Zai dan Dokter Zain juga di Jerman tanya Dave.

Sesuai isi pesan Putra begitu!! Ini menambah kecurigaan, sepertinya keberangkatan Imelda ini sudah di atur sama mereka. Pasti ada yang tidak beres dengan Imelda.

Putra sepertinya akan menghadapi masalah besar lagi gumam Chan.