Chereads / CEO Dadakan / Chapter 92 - Penyelidikan

Chapter 92 - Penyelidikan

Zepri sengaja pulang setelah Imelda dan Ibunya kembali. Penyelidikannya terbatas karena Zepri belum terlalu bisa bahasa Jerman. Besok dia akan kembali ke rumah sakit di temani Michael. Jika dia terlalu lama di luar pun, akan membuat Imelda mencurigainya.

Putra tidak bisa gegabah, jika dia yang langsung ke rumah sakit. Takutnya akan membuat Imelda tau bahwa dia sedang menyelidikinya.

Sebenarnya Lulu jalan terbaik, tapi Lulu belum tentu bisa di pegang ucapannya.

Chan, aku ingin kamu mencari tau bagaimana cara agar aku bisa bertemu sama kepala rumah sakit Imelda secara tidak sengaja. Selanjutnya aku yang akan mengurusnya.

Baiklah!! Akan aku coba mencari info tentang kepala rumah sakit itu.

Dan Dave aku ingin kamu memantau terkait pergerakan mereka di Jerman. Hubungi orang yang paling bisa dipercaya dan menguasai Berlin. Aku ingin setiap gerak-gerik Zai, Dokter Zain terutama Imelda dan Ibu di laporkan padaku.

Baiklah!!

Seperti mendapatkan jarum di tumpukan jerami ternyata rumah sakit tempat Imelda melakukan pemeriksaan sedang mencari donatur untuk pemusatan ke orang-orang tidak mampu agar tetap bisa diberi pengobatan dengan layak. Chan yang mendapatkan informasi langsung menghubungi Ketua Tim Program. Setelah mereka berbincang cukup lama melalui telepon. Chan mengatakan bahwa ingin bertemu langsung dengan Ketua Tim dan Owner untuk membicarakan hal tersebut. Bahkan Chan menawarkan mendukung dalam hal Media karena kebetulan yang mau menjadi sponsor adalah petinggi di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Entertaiment.

Ketua Tim Program menyambut baik maksud Chan dan bermaksud mengunjungi mereka. Chan langsung mengatur waktu besok pagi Jam 10.00. Dan memberitahukan semuanya pada Putra dan mereka mulai membuat kontrak sponsor. Bagaimanapun tetap harus ada keuntungan dari pihak Putra, mereka akan menggaungkan tentang dana bantuan mereka untuk mendapatkan citra perusahaan.

Chan dan Dave menjemput Pemilik Rumah Sakit di Lobby dan mereka langsung menuju ke ruang rapat khusus di samping Ruangan Putra. Mereka berusaha tidak menimbulkan kecurigaan sama sekali. Setelah semua kontrak di tanda tangani. Putra mengantar mereka kembali menuju Lobby.

Semua sudah beres ujar Chan. Mereka sudah membaca setiap pasal kontrak termasuk memberi kita hak untuk mengetahui semua riwayat penyakit semua karyawan dan keluarga karyawan serta orang yang akan di beri bantuan pengobatan oleh AGC.

Aku ingin besok kamu segera mencari tau informasi tentang Imelda dan Dave bagaimana perkembangan di Rumah Sakit di Jerman.

Hari ini Michael akan mendatangi Rumah Sakit, tapi mungkin kita akan kesulitan karena menurut Informasi dari Zepri. Dokter Zain terlihat sangat dekat dengan Dokter yang merawat Imelda.

Bagaimana dengan Zai? Apakah dia datang ke rumah?

Sampai siang ini tidak ada tamu yang berkunjung ke rumah kecuali Daniel.

Dan, ada apa lagi dengan dia?

Entahlah!! Dia bersikeras ingin bertemu dengan Imelda tapi menurut keterangan Zepri Imelda sama sekali tidak ingin bertemu dengannya.

Aku rasa dia akan mulai menggunakan cara yang tidak baik untuk bertemu dengan Imelda.

Perketat pengamanan dan pastikan Imelda tidak tau.

Baiklah!! Kamu ada 2 pertemuan dengan investor hari ini. Mungkin akan lama, jika kamu ingin menghubungi Imelda dulu aku akan menunggumu di luar.

Aku juga izin pamit, karena harus jaga Cafe.

Low Profile sekali Owner CZ Coffe Shop ini, sampai dia sendiri turun tangan buat jaga dagangannya.

Chan tertawa, aku tau kalian sangat sibuk dan aku betul-betul gerah berlama di kantor seperti ini. Ini bukan fashion ku. Aku duluan ya. Chan menepuk Pundak Putra, aku tau kamu sedang tidak fokus sekarang tapi aku ingin kamu tetap menjaga kesehatanmu.

Ah!! Kamu memang yang terbaik ujar Putra sambil berdiri. Aku akan segera menghubungimu lagi.

Baiklah!! Aku tau tugasku...

Putra memutar kursinya menghadap bangunan-bangunan tinggi di depannya. Dia terhanyut pada pikirannya tentang Imelda. Ada apa sampai dia sangat menyembunyikan penyakitnya? Bahkan Imelda sekarang tidak mau mengangkat panggilan videonya. Seberapa buruk kondisinya sekarang. Apakah lebih baik dia menghubungi Dokter Zain saja atau Zai. Tapi jelas mereka akan memihak ke Imelda yang akhirnya Putra malah tidak mendapatkan apa-apa karena mereka akan lebih membuat pertahanan pada Imelda. Zai rela melakukan apa saja, jika itu tentang Imelda. Membayangkannya saja, Putra sudah malas.

Di sana Imelda masih berbaring di atas tempat tidur. Sesekali dia memuntahkan isi perutnya kedalam sebuah wadah di samping tempat tidurnya.

Nak, kamu tidak bisa terus begini. Lebih baik kamu di rawat di rumah sakit saja. Dan apakah kamu yakin ingin mempertahankan kehamilan ini?

Bu, kalau aku sampai di rawat. Zepri akan tau dan pasti melaporkannya ke Putra. Putra belum siap memiliki anak dengan kondisi kehamilanku seperti ini, membayangkan apa yang akan di lakukan Putra saja aku sudah tidak sanggup.

Dia anak yang baik Imel, dia pasti akan mendukungmu apa pun kondisinya.

Bu, sampai sekarang saja dia masih belum percaya pada perasaanku. Dia masih beranggapan yang ku lakukan selama ini, hanya karena balas budi. Bahkan dia belum memikirkan untuk memiliki anak.

Tapi mau sampai kapan? Putra akan datang 2 bulan lagi ke sini, bagaimana kamu menyembunyikannya?

Dia tidak boleh sampai datang ke sini, Bang Zai dan Zain akan memikirkan caranya. Ibu tenang saja.

Nak, ibu masih takut akan kehamilanmu ini. Sebagai Orang tua, Ibu tidak sanggup melihat kondisimu sekarang dan bagaimana dengan konsekuensi dari kehamilan ini tentang keselamatanmu.

Bu, aku yakin. Jika ini Ibu, Ibu juga tidak akan pernah memilih untuk menyingkirkannya kan.

Nyonya Zen tertunduk diam. Ibu hanya belum siap jika sesuatu hal buruk terjadi padamu.

Putra beberapa kali menghubungi ke telepon Imelda tapi tidak diangkat. Dia meminta Zepri mengecek keadaan Imelda.

Zepri mengetuk pintu kamar dan Nyonya Zen segera keluar. Ada apa?

Maaf Nyonya, saya diperintah Tuan Putra untuk mengecek Nyonya Imelda karena beliau beberapa kali menelepon Nyonya tapi tidak diangkat.

Imelda sedang tidur sampaikan ke Putra untuk menghubunginya nanti sore saja. .

Baik Nyonya!!

Tuan Maaf, Nyonya Imelda sedang tidur. Nyonya Zen meminta Tuan menghubunginya nanti sore.

Bagaimana kondisinya?

Dari pulang kemarin, Nyonya belum keluar kamar Tuan. Bahkan makan dan minumnya di bawa Nyonya Zen ke kamar.

Kamu dan Michael segera cari info di rumah sakit dan pastikan Waren stand by di rumah. Saya takut Imelda tiba-tiba harus ke rumah sakit.

Baik Tuan!!

Putra sebenarnya sedang tidak dalam kondisi bisa hadir ke acara Jamuan. Tapi Dave mengingatkan bahwa investor kali ini bisa memberi kan keuntungan besar jika mereka mau bekerjasama dengan mereka. Putra bagaimana pun tetap harus bekerja.

Putra pulang sudah larut sekali dan membuka emailnya. Zepri mengirimkan beberapa catatan medis yang Putra tidak bisa membaca tulisannya. Dia meneruskan ke Dave. Besok cari dokter yang bisa membantu kita membaca berkas ini. Aku sungguh lelah hari ini.

Dilihatnya jam ditangannya. Apakah dia menghubungi Imelda atau tidak pikirnya. Akhirnya dia memilih mengirim pesan saja ke Imelda.

"Iku, aku sangat rindu padamu... Aku baru pulang ke rumah dan akan langsung istirahat. Aku tadi menghubungimu dan kamu sedang tidur. Jangan Lupa Jaga kesehatan Ya. Setelah urusan di sini selesai, aku akan mengunjungimu."

"Puku, aku sangat merindukanmu juga... Aku belum memulai aktifitas mungkin masih lelah perjalanan kemarin. Kamu jaga kesehatan dan jangan sampai lupa makan. Kamu tenang saja, selesaikan saja semua urusan pekerjaan. Aku tidak akan kemana-mana, dan di sini ada Ibu yang menjagaku. Kamu jangan khawatir ya. Aku sangat baik-baik saja di sini"

Putra memejamkan matanya, pikirannya sangat lelah sehingga dia benar-benar hanya butuh tidur. Dia ingin membantu Otaknya sedikit istirahat sebelum besok dia akan mendapatkan jawaban tentang apa yang disembunyikan Imelda padanya.