Imelda ditemani Chan dan Zai di Apartemen Putra. Pikiran Zai tidak tenang, dia harus bertemu Putra segera.
Imel apakah kamu tidak bisa ceritakan kenapa kita harus bersembunyi di sini! Aku dan Bang Zain mengira kamu sempat menghilang beberapa waktu yang lalu karena kedatanganku dan Bang Zain. Apakah kamu sedang menghindari orang lain? Atau ada orang yang berusaha menyakitimu.
Tidak bang, kita tidak bersembunyi. Hanya saja, aku tidak ingin bertemu dengan beberapa orang dari masa lalu ku dan Putra.
Apakah kamu tidak.bohong?
Zai, seperti yang kamu tau bahwa Imelda bukan baru 1 kali mengalami amnesia disosiatif. Jadi sejak kejadian hilangnya Kakak Imelda, ayah dan ibu Imelda menyembunyikan Imelda dari semua orang. Dan ketika ayahnya Imelda menghilang, mau tak mau semua orang tau bahwa sebenarnya Imelda masih hidup.
Jadi selama ini?
Ya, Imelda dianggap sudah tiada bersama Kakaknya.
Kenapa ibu melakukan itu?
Semua demi keselamatan Imelda. Dan seperti yang kamu tau, kalau Putra adalah orang yang dipilih oleh Ayah Imelda untuk menjaganya. Jadi demi menjaga perasaan Putra, Imelda pun menghormati keputusan ayahnya untuk menjauhkannya dari orang-orang masa lalunya.
Siapa saja yang mau kamu hindari? Aku akan membantumu.
Bang Zai, Imel selalu berterima kasih sama semua yang sudah abang lakukan sekarang. Jadi abang tidak perlu berbuat apa-apa, cukup jaga Imel seperti sekarang saja Imel sudah sangat senang.
Baiklah!! Abang tidak akan memaksa kamu untuk cerita jika kamu tidak nyaman. Zai menatap ke arah luar tanpa menoleh ke arah Imelda dan Zai.
Imelda dan Chan saling bertatap. Dokter Zain harus segera tau masalah ini bisik Chan ke Imelda.
Imelda menganggukkan kepalanya.
Bang, aku lelah!! Aku mau istirahat sebentar. Kalian bisa istirahat di sini. Kalau masih lapar, pesan makanan online saja ya. Karena kulkas sepertinya kosong. Hanya ada Minuman dan Ice Cream ujar Imelda.
Udah kamu istirahat saja dulu, hari ini kalian tidak ada jadwal kuliah tanya Chan!
Aku hari ini sebenarnya ada bang, tapi Putra minta aku menunggu di rumah saja!! Kamu Zai?
Ada bang!!
Udah kamu ke kampus saja dulu, biar aku yang jaga Imelda. Sebentar lagi juga pacarku datang.
Kak Tari mau ke sini bang?
Iya!! Makanya istirahat saja dulu. Nanti aku bangunkan pas dia datang!
Bang Zai, lebih baik kamu ke kampus. Kamu kan di sini karena pertukaran pelajar, jangan sampai kamu kena masalah ujar Imel.
Aku masih harus bertemu Putra jawab Zai.
Puku akan sampai jam 6 nanti, masih ada waktu 5 jam. Kamu bisa kuliah dulu dan kembali lagi jawab Imelda. Lagian aku mau istirahat dulu juga dan seperti yang kamu lihat di sini sangat aman, pengamanan yang dibuat Putra sangat berlapis.
Baiklah!! Aku memang tidak bisa memalukan nama negara ku untuk urusan kali ini. Aku akan kembali nanti sore. Apakah ada yang mau kamu makan? Akan abang belikan.
Fl*p Burger saja bang dan French Fries ya jawab Imelda.
Baiklah!! Abang berangkat dulu ya.
Eh bang, di antar Pak Asep saja sebentar aku hubungi ujar Imel.
Chan melakukan panggilan ke Putra tapi sangat sulit. Apakah dia saja yang menghubungi Dokter Zain?
Ah!! Chan stress sendiri memikirkan apa yang akan dilakukan Zai. Karena Dokter Zain bercerita ke Luluk bahwa karena obsesi adiknya bisa saja melukai siapa saja. Jadi Chan lebih merasa tidak tenang.
Chan gelisah karena Putra masih belum bisa dihubungi, sedangkan dia tidak bisa meninggalkan Imel berdua saja dengan Tari. Walaupun pengamanan cukup ketat, tapi Putra memintanya stand by di samping Imel. Dia terpaksa pasrah dengan apa yang dilakukan Zai, semoga saja Zai tidak gegabah.
Imel dan Tari masih asyik menonton drama Korea, sedangkan Chan tidur-tiduran di Sofa. Tiba-tiba Putra dan Dave datang!!
Puku, kamu sudah sampai?
Imelda menyambut Putra, dan Putra memeluk Imel dengan erat. Kamu tidak apa-apa Hon?
I'm Okay just nervous. Jawab Imelda.
Imelda mengambilkan Jus untuk Putra dan Dave.
Kami ke ruangan kerja dulu ya ujar Putra!!
Apakah kamu tidak ingin istirahat dulu tanya Imelda.
Nanti saja, ada beberapa pekerjaan yang harus kami bahas. Kamu lanjutkan dulu saja dulu nontonnya ya ujar Putra sambil membelai kepala Imelda.
Baiklah!! Imelda kembali duduk di samling Tari.
Bagaimana tanya Putra ke Chan!!
Menurutku Dan sudah mulai menggunakan cara yang tidak baik. Yang dipikirkan Dan sekarang bukan lagi soal perebutan bisnis tapi bagaimana agar bisa mendapatkan ingatan Imelda kembali.
Jika Dan sudah menggunakan cara yang tidak baik, maka aku pun akan lebih memperketat penjagaan ke Imelda.
Bukankah itu akan sulit Put? Imel masih harus ke kampus, jika orang-orang melihat Imel di kawal kemana-mana maka akan membuat Imel jadi pusat perhatian. Kamu harus pikirkan perasaannya.
Tapi Chan, menurutku cara teraman ya seperti itu ujar Dave. Kita harus terang-terangan ke Daniel.
Kita harus menanyakan dulu ke Imel. Jangan sampai dia merasa tertekan dan terkekang. Put, kenapa kamu seperti orang ketakutan. Sudah ku katakan, kamu jauh di depan Daniel dalam segala hal. Imel tidak akan meninggalkanmu.
Putra tertunduk!! Aku sepertinya sudah tidak bisa melihat dia dengan orang lain.
Chan menepuk pundak Putra.
Put, kamu lelaki yang baik dan bertanggung jawab. Menurutku walaupun ingatan Imel tentang masa lalunya kembali, dia akan tetap memilihmu.
Entahlah!! Aku masih ragu apakah Imel tetap akan memilihku, walau pun dia selalu mengatakan tidak akan meninggalkanku.
Kenapa tidak di coba saja, jika memang itu kenyataannya. Setidaknya kamu tidak akan sakit terlalu lama.
Apa yang kamu bicarakan Chan, apa maksudmu. Kamu pikir aku lelaki egois yang mempertahankan Iku karena perasaanku. Aku hanya ingin membantunya, aku ingin dia tetap mengambil posisinya seperti amanah Paman Zen. Jika dia sudah siap dan dia meninggalkanku. Aku akan merelakannya. Sampai waktu itu saja, kalau sampai hari kelulusannya dan dia masih tidak mencintaiku maka aku akan melepaskannya.
Tapi kamu akan lebih terluka Put.
Itu pilihanku dan kamu sudah tau itu teriak Putra. Kalau kamu sudah tidak sepaham lagi denganku, kamu bisa meninggalkanku.
Stop Ujar Dave. Kenapa jadi kita yang ribut sih, harusnya kalau mau ribut itu sama Si Daniel.
Dan kamu Putra, Chan hanya memberikan saran. Ada baiknya kamu diskusikan dengan Imel terkait Daniel. Menjauhkannya akan membuat Daniel berbuat lebih jauh lagi. Bukankah lebih baik jika kamu selalu mendampinginya saat ada Daniel dari pada si Daniel mencuri kesempatan di saat kamu tidak ada seperti hari ini.
Kamu Chan!! Harusnya kamu jaga perasaanmu, aku tau kamu sayang sama Putra tapi dia lelaki dewasa yang sudah tau akibat dari perbuatannya. Jadi jika dia memilih sakit biarkan saja, kita cukup menjadi obat penenang bagi lukanya.
Bukankah itu posisi kita!!
Putra dan Chan yang melihat kaget ke arah Dave membuat Dave bingung.
Kamu memang sudah dewasa, hidup sebagai Motivator di Singapore membuat kamu berubah. Kalau bukan tau dulu kamu seperti apa ujar Putra, aku pasti sudah jatuh hati pada sang motivator satu ini. Berhubung aku sudah tau, aku jadinya mual mendengar ucapanmu. Putra dan Chan tertawa melihat raut muka emosi Dave yang merasa di remehkan sama teman-temannya.
Di negara orang dia sangat di hargai, di negaranya sendiri bahkan dia harus rela melepaskan popularitas demi menjadi sekretaris sahabatnya sendiri.