Pandu juga akhirnya mengerti mengapa Rama lebih banyak bicara sekarang.
Menurut Rama, dia sejak dulu sudah sering di nasihati oleh Rafli untuk lebih banyak berbicara dan berani, tapi Rama sendiri masih belum benar-benar melakukannya, karena dia masih belum mengerti pentingnya lebih banyak berbicara untuk mengekspresikan diri, di lebih suka mengikuti prinsip bicara jika di perlukan.
Baru setelah mereka mendapatkan Link, Rama jadi lebih memahami nasihat Rafli dan pentingnya untuk lebih banyak bicara.
Tapi masih ada satu hal yang belum Pandu mengerti.
"Lalu kenapa kalian sebelumnya berkata ingin melakukan Dungeon Rush?"
Ini tidak seperti mereka berdua benar-benar jatuh, meskipun semua generasi tua keluarganya masuk rumah sakit, aset masih ada. Selain itu, melihat betapa riangnya mereka sekarang, Pandu tidak berpikir luka anggota keluarga mereka akan sangat parah.
"Karena kami Ingin menjadi kuat..." Rafli
"...dengan lebih cepat" Rama.
Tujuan sebenarnya Dungeon Rush tentu bukan untuk menjadi kuat.
Seperti namanya mode ini tentang pemecahan rekor waktu, jika seseorang memecahkan rekor tertentu yang di tetapkan Dungeon, orang tersebut di beri hadiah.
Seperti, 10 orang yang pertama menyelesaikan Dungeon Rush level 01 dalam waktu kurang dari sepuluh menit, orang tersebut akan mendapatkan Ramuan untuk menjadi penyihir.
Tapi seiring waktu seseorang menyadari keuntungan lain mode ini, yaitu orang bisa langsung memburu goblin tanpa mencarinya terlebih dahulu. Perlu diketahui dalam mode penjelajah lantai yang biasa, setiap penyerang Dungeon bahkan jika menjelajahi lantai selama seharian penuh, dia tidak akan bertemu lebih dari 5 goblin per harinya, ini terutama karena semua orang telah berbagai map yang sama, yang membuat pemburuan ini mematuhi prinsip 'siapa cepat dianyang dapat'
Sedangkan mode Dungeon Rush berbeda, selama Penyerang Dungeon mau membayar, dia bisa melakukan mode ini berulang kali.
Terus membunuh monster dan mendapatkan exp, dengan kata lain dengan adanya mode ini Penyerang Dungeon bisa 'leveling' dengan lebih cepat.
"Tidak, bukan menjadi kuat justru kalian akan mati dengan lebih cepat, kalian sendiri tahukan bahkan orang-orang militer yang telah mencoba mode ini untuk latihan, hanya sebagian kecil yang berhasil keluar hidup-hidup"
Leveling lebih cepat, hanya orang-orang gila atau orang kuat seperti Alan yang benar-benar berpikiran seperti itu. Dengan kemampuannya yang sekarang Pandu lebih suka leveling lebih lambat dari pada mencoba mode ini, itu karena Pandu yakin dia akan mati jika dia benar-benar mencobanya.
Di sebuah ruang terbatas, melawan 10 goblin yang berbeda sekaligus. Membayangkannya saja sudah membuat kaki seseorang lemas.
"Apakah kalian pikir goblin itu lemah karena Alan bisa membunuhnya dengan mudah?"
Jika mayat bisa berbicara, semua orang yang telah mati karena Goblin pasti akan meneriaki dan menyemprot mereka berdua karena terlalu naif.
"Apakah kalian pikir kalian sangat kuat, setelah berhasil membunuh Cacing raksasa?"
Cacing bahkan hampir tidak melawan, dan mereka bangga dengan 'perkelahian' itu?
"Apakah kalian pikir dengan mendapatkan kemampuan Pemberian, kalian sudah menjadi kuat?"
Bahkan selain membuat mereka lebih mudah berkoordinasi dan bekerja sama, Skill Link hampir tidak meningkatkan keterampilan apa pun.
Apalagi jika mereka ingin memanfaatkan skill ini mereka harus berburu bersama, tapi level 1 Dungeon Rush tidak bisa di lakukan bersama orang lain.
Hanya level 2 di atasnya yang bisa bisa dilakukan dalam status Party, tidak ada yang tahu berapa banyak goblin yang harus di lawan sekaligus, tapi yang pasti tidak akan lebih sedikit dari Level 1, mungkin 15, 20, 25 atau lebih.
Mengabaikan persentase orang yang selamat di level 1, Pandu yakin mereka berdua tidak akan selamat.
Menghadap Rafli dan Rama yang tidak mengangguk maupun menggeleng terhadap pertanyaannya, Pandu memutuskan mengambil cara lain yang lebih halus.
"Sebelum kalian berpikir untuk melakukan Dungeon Rush, coba bunuh seekor goblin tanpa menggunakan jebakan, sama seperti yang Alan lakukan"
Sial, mereka berdua bahkan tidak pernah menghadapi goblin secara langsung.
Setelah mereka benar-benar mencoba berkelahi dengan goblin, mereka pasti akan tahu betapa lemahnya di bandingkan dengan goblin, mereka juga akan tahu Alan pada dasarnya ada di dunia yang berbeda dengan kita semua.
"Oh?" Rafli
"Ide bagus" Rama.
"Dengan ini kita juga bisa melatih combo kami sambil mengembangkan combo yang lain" Rafli
"Kau jenius Rafli" Rama
Jenius? Dia bukan jenius tapi keterbelakangan mental,
Apanya yang Combo, apakah mereka pikir mereka sedang memainkan sebuah game?
Dulu saat Alan dan Pandu sedang membicarakan tentang peningkatan orang-orang yang mengunjungi Dungeon akhir-akhir ini
Saat itu Alan tiba-tiba mengatakakan sesuatu seperti 'Mereka semua belum terbangun, tren seperti ini hanya sementara'
Awalnya Pandu berpikir Alan sedang membicarakan tentang orang-orang yang tidak mencoba menjelajahi Dungeon, karena mereka masih belum menyadari bahaya akibat perubahan dunia yang sudah semakin dekat.
Tapi setelah melihat Rafli dan Rama, orang yang belum terbangun yang dimaksud Alan sepertinya juga mencakup orang-orang yang telah mengunjungi Dungeon.
"Kalau begitu mari kita berburu bersama-sama seperti biasa, kebetulan hari ini aku juga belum berburu goblin"
Begitu kata-katanya Jatuh, Pandu melihat ekspresi keberatan dari wajah Rama dan Rafli. Tidak perlu di ucapkan, Pandu sudah tahu apa arti dari ekspresi itu.
"Tentu aku juga berjanji tidak akan mengganggu dan membantu pertarungan kalian tanpa ada pengecualian"
Lagi pula jika mereka tidak sanggup melawan goblin dan membutuhkan bantuannya, mereka tidak akan keberatan bahkan jika janji itu di langgar.
"Oke.." Rama
"..Kami akan berburu bersama kalau begitu" Rafli
"Oh ya Pandu, mari gunakan teleportasi agar kita lebih cepat sampai ke Dungeon" Rama.
Mereka bahkan terlalu malas untuk mempelajari teleportasi, dan mereka ingin menantang Mode Dungeon Rush?
Teleportasi bukan sesuatu yang istimewa, lagi pula setiap orang sudah di beritahu cara melakukannya dalam data yang dikirim saat baru menjadi Penyerang Dungeon, tapi karena terlalu rumit banyak orang yang masih tidak bisa menggunakannya, baru setelah Alan menunjukkan bahwa di Dungeon Guide book ada penjelasan yang lebih mudah, banyak orang yang membelinya dan akhirnya berhasil menguasai teleportasi dungeon.
Meski tidak benar-benar 'mudah' dipelajari, selama seseorang mau berusaha cepat atau lambat orang itu akan bisa menguasainya.
Jujur jika Alan tidak memintanya menjaga mereka secara khusus, Pandu terlalu malas untuk 'mendidik' mereka yang sangat bodoh ini.
Pandu masih tidak mengerti, apa 'potensi' yang Alan bicarakan. Mereka bahkan tidak memiliki kemauan untuk belajar.
"Baiklah, pegang pundakku"
Memegang bahu Pandu, sosok mereka bertiga kemudian menghilang, di bawah tatapan kagum orang-orang yang menglihatnya.