Soo Yin hanya menatap Dae Hyun dengan nafas yang sudah memburu.
"Kau masih sakit," protes Soo Yin. Baru saja kata itu selesai terucap, Dae Hyun sudah mendaratkan kembali ciuman lembut nan memabukkan di bibirnya.
Pelan tapi pasti keduanya mulai memadu kasih. Menikmati alunan melodi yang semakin lama semakin larut. Suara ranjang yang berderit pelan seakan menjadi saksi bisu.
Rasa cinta yang tertahan sekian lama akhirnya melebur menjadi satu. Sangat manis hingga keduanya tidak ingin saling melepas.
Pagutan dua bibir yang saling menyatu semakin membara. Peluh keringat juga membasahi keduanya karena suasana kamar semakin memanas.
Dae Hyun menggerakkan tubuhnya tanpa henti. Menikmati setiap hembusan nafas yang tidak tertahankan.
"Aku mencintaimu," ucap Dae Hyun sembari mengusap peluh keringat di dahi Soo Yin. Dia menghentikan sejenak aktivitasnya karena Soo Yin tampak sudah lemas.
"Aku juga," ucap Soo Yin di sela nafasnya yang tersengal-sengal.
"Kau lelah?" tanya Dae Hyun.