Jean selalu membuka pembicaraan untuk mengalihkan sedikit perhatian Soo Yin dari kesedihannya. Meski tidak bisa membantunya tapi setidaknya Jean ingin berguna sedikit bagi sahabatnya.
"Apakah bibi Seo Kyung tidak kemari?" tanya Jean.
"Hanya kadang-kadang saja. Aku tidak mengizinkannya karena kondisi tubuhnya yang lemah. Aku khawatir jika ibuku kelelahan," ungkap Soo Yin sembari menyesap jus alpukat yang dipesannya.
"Kau juga harus makan lebih banyak lagi agar sehat." Jean mendorong lebih dekat seporsi makan yang belum disentuh sama sekali oleh Soo Yin.
"Perutku menolak setiap apapun yang kumasukkan secara paksa," ucap Soo Yin dengan mata berkaca-kaca.
"Jangan menyiksa dirimu."
"Aku rasanya tidak sanggup lagi untuk hidup. Separuh jiwaku sudah hilang. Tak ada yang aku pikirkan lagi tentang masa depan," ungkap Soo Yin. Tanpa sadar air matanya kini mulai menetes.
"Soo Yin, kau tidak boleh berbicara seperti itu. Kau harus tetap melanjutkan kehidupanmu yang normal," ujar Jean.