Sudah satu jam tapi Soo Yin belum sadarkan diri. Richard Lee sangat cemas dengan putrinya. Sejak tadi selalu setia menemani setelah diperiksa oleh dokter. Ada Brian dan Peter juga di sana.
"Ibu, aku merindukanmu," racau Soo Yin sembari sambil menggerakkan jarinya. Matanya masih terpejam tapi sejak tadi bibirnya terus memanggil ibu.
"Soo Yin, bangunlah." Richard Lee mengusap dahi Soo Yin yang terus berkeringat.
Soo Yin lantas membuka matanya setelah tubuhnya diguncang beberapa kali oleh Richard Lee. Ia langsung terduduk dengan nafas yang memburu.
"Minumlah." Brian menyodorkan segelas air putih pada Soo Yin.
Richard Lee tersenyum senang. Setidaknya ada sedikit perhatian yang berikan oleh Brian pada adiknya. Sudah sekian lama menantikan saat-saat seperti ini.
Soo Yin menghabiskan semuanya. Tenggorokannya terasa kering dan tubuhnya terasa lelah.
"Aku ingin bertemu ibuku," tukas Soo Yin dengan pandangan lurus ke depan.