Matahari sudah naik hampir di tengah-tengah cakrawala. Bunyi alarm sejak tadi terus berdering tapi kedua insan yang kelelahan masih terlelap. Ponsel Soo Yin juga terus berdering sejak tadi.
Hingga perlahan Dae Hyun akhirnya membuka matanya karena mulai terusik. Namun terpejam lagi karena matanya terasa sakit oleh cahaya yang menyilaukan.
Kemudian berbalik ke arah Soo Yin yang tampak sedang damai dalam mimpinya.
"Haruskah aku melepasmu pergi?" ujar Dae Hyun. Jari telunjuknya menyusuri pipi Soo Yin dengan lembut. Ada rasa tidak rela jika ia pergi tapi bagaimana lagi karena Dae Hyun tidak mungkin menahan demi keegoisan.
Dering ponsel Soo Yin sekarang berdering lagi hingga kini mengusik indra pendengarannya. Terpaksa Dae Hyun meraihnya.
"Ada apa?" tanya Dae Hyun dengan suara datar.
"Dimana Soo Yin? Aku hanya mengabarkan jika satu jam lagi kita akan berangkat," terang Peter di seberang telepon.