Aeri menghampiri Soo Yin karena ini adalah kesempatan untuk berbicara selagi ada waktu hanya berdua.
"Selamat, karena kau sudah berhasil membuat Dae Hyun bertekuk lutut kepadamu," sindir Aeri dengan lembut. Selagi berdua seperti ini dirinya tidak perlu berpura-pura untuk bersikap baik.
Soo Yin duduk ke arah samping diam saja pura-pura tidak mendengarkan apa yang Aeri katakan.
"Soo Yin, apa kau tuli sehingga tidak mendengar apa yang aku katakan?" sentak Aeri yang sudah semakin emosi.
"Kupikir kau berbicara dengan siapa," sahut Soo Yin dengan santai. Ternyata benar dugaannya jika Aeri bersikap baik hanya di depan orang-orang saja.
"Jadi kau dan temanmu itu bersekongkol agar bisa masuk ke dalam keluarga kami. Jangan harap dia bisa karena ayah dan ibu tidak akan pernah setuju anaknya menikah dengan seorang wanita rendahan seperti dia," cibir Aeri dengan sinis.