Dae Hyun melirik Soo Yin sembari memasang wajah masam. Padahal ia ingin jika Soo Yin membujuknya agar tidak marah lagi. Namun apa yang didapat tidak sesuai dengan keinginannya. Istrinya justru bersikap sangat cuek.
"Apakah buku itu lebih penting dari suamimu?" Akhirnya Dae Hyun tidak tahan sehingga ia membuka suara.
"Sudah selesai marahnya?" Soo Yin menurunkan buku dari depan wajahnya.
Dae Hyun tidak menjawabnya karena terlalu gengsi jika harus mengakui semuanya.
"Katakan apa yang membuatmu marah?" desak Soo Yin.
"Caramu memandangnya tadi sangat berbeda," tuduh Dae Hyun dengan datar.
Soo Yin membuka mulutnya, ternganga mendengar jawaban dari suaminya. Sebenarnya apa yang dimaksud olehnya cara memandang yang berbeda? Dia sendiri bahkan tidak merasa berbeda dalam memandang seseorang.
"Apa maksudmu?" ujar Soo Yin sembari memutar bola matanya. Jika menghadapi Dae Hyun ketika sedang kekanak-kanakan seperti itu bisa-bisanya dirinya akan mati muda.