Dae Hyun lalu menuntun Soo Yin untuk duduk di tepian ranjang agar bisa lebih leluasa memeluknya. Hatinya terasa pedih setiap mendengar isak tangis yang keluar dari bibir Soo Yin. Ia tahu jika istrinya masih merasa ketakutan dan trauma.
Dae Hyun meraih selimut yang terlipat di ujung ranjang untuk membalut tubuh Soo Yin yang masih berada dalam dekapannya. Angin malam sepoi-sepoi masuk melalui lubang angin dan cukup membuat mereka kedinginan.
"Sayang, maafkan aku. Seharusnya tadi aku tidak meninggalkanmu di sana," ucap Dae Hyun sembari mengecup puncak kepala Soo Yin berulang-ulang. Tak habis pikir jika Kim Soo Hyun berani melakukannya.
Soo Yin hanya terdiam sambil menenggelamkan wajahnya di dada Dae Hyun. Bulir bening itu kembali menetes meski sudah berusaha menahannya. Bersandar di dada suaminya membuat Soo Yin merasa nyaman hingga ia memejamkan mata dan perlahan sudah tertidur. Dengkuran halus terdengar teratur dari bibirnya.