Villa Pyeongchang-dong,
Dae Hyun membopong tubuh Soo Yin untuk sampai ke kamar. Mana mungkin dia tega membiarkan Soo Yin berjalan sendiri di saat kondisinya berantakan.
Sejak dalam perjalanan, tak ada sepatah katapun yang terucap di bibir Dae Hyun. Bisa dibilang jika Dae Hyun saat ini sangat marah sehingga lebih baik diam. Karena diam adalah tingkatan tertinggi dari rasa marah.
Sedangkan Soo Yin tampak syok dengan apa yang baru saja terjadi. Ia meringkuk di dada Dae Hyun sambil melingkarkan tangan di lehernya. Ia seperti bermimpi karena hampir saja dinikahkan secara paksa dengan Kim Soo Hyun. Sesuatu yang tidak pernah terpikirkan dalam benaknya.
Setelah sampai di kamar, Dae Hyun segera merebahkan Soo Yin di ranjang.
"Mau kemana?" Soo Yin menahan lengan Dae Hyun ketika pria itu hendak beranjak pergi.
"Aku akan mengobati lukamu terlebih dahulu," sahut Dae Hyun, dengan pelan melepaskan cengkraman Soo Yin dari tangannya.