"Sayang," ujar Dae Hyun yang langsung duduk berlutut di depan Soo Yin. Menggenggam tangannya dengan erat yang sudah sedingin salju. Lalu meletakkan tangan yang saling menyatu di bibirnya.
"Sayang, kenapa kau kemari? Dimana Kim Soo Hyun? Kenapa sampai sekarang belum datang?" tanya Soo Yin bertubi-tubi karena merasa heran yang datang justru suaminya.
"Ayo kita pulang," ajak Dae Hyun dengan nada sendu, tak mampu untuk menahan rasa kesedihannya. Rasa bersalahnya karena tidak mau mengalah demi saudaranya. Baginya Soo Yin sudah menjadi udara untuknya bernafas sehingga tak mungkin melepaskannya.
"Menjauhlah sedikit, bagaimana jika Kim Soo Hyun melihatnya?" ujar Soo Yin sembari berusaha melepaskan tangannya tapi genggaman Dae Hyun terlalu kuat.
Dae Hyun memejamkan matanya berusaha menguatkan hati untuk bisa mengucapkan apa yang terjadi saat ini.