Tangan Soo Yin yang tengah memegang knop pintu langsung bergetar melihat siapa dua wanita yang kini berada di depannya. Seketika keringat dingin langsung keluar dari dahinya dengan hati yang terus berdebar-debar.
Dua wanita di depannya juga tak kalah terkejutnya karena melihat Soo Yin dan Jean masih berdiri tegak dan baik-baik saja. Padahal berharap jika mereka itu sudah babak belur seperti yang direncanakan Han. Li Sa menyesal karena tidak mengurus semuanya sendiri.
Soo Yin berusaha untuk tetap tenang dan tidak merasa takut. Meyakinkan dirinya jika Aeri adalah saingannya saat ini.
"Nona Aeri?" gumamnya sambil berusaha untuk bersikap biasa saja.
"Hei, untuk apa kau datang ke rumah sakit ini? Bukankah ini dokter kandungan?" ujar Aeri sembari menaikkan sebelah bibirnya ke atas sehingga membentuk sebuah senyuman mengejek. Entah kenapa jika melihat Soo Yin dirinya langsung terbawa emosi.