Hati Soo Yin terus dilanda kegelisahan hingga membuatnya terisak-isak. Soo Yin merasa jika dirinya sangat cengeng dan manja padahal dulu tidak seperti itu. Berulang kali ia berteriak kepada Chang Yuan barang kali sudah menemukannya. Namun Chang Yuan selalu menjawab belum.
Hawa sejuk mulai menelusup masuk ke pori-pori kulitnya. Pakaian tipis membuatnya kedinginan sejak tadi tapi Soo Yin seoalah tidak merasakannya. Rasa cemasnya lebih besar dari pada hawa dingin yang sampai ke ulu hatinya. Ia memeluk lututnya sembari terus terisak-isak.
"Soo Yin!"
Sebuah suara khas yang selalu mampu membangkitkan saraf-sarafnya. Soo Yin segera menoleh ke belakang ketika sayup-sayup suara itu terdengar bersamaan dengan aliran air yang tenang.
Seorang pria berdiri dengan alis yang tampak berkerut sambil menenteng sesuatu di tangannya.