Soo Yin sedikit meringis menahan rasa sakitnya namun masih bisa ditahan.
"Bertahanlah, Sayang," gumam Soo Yin sambil mengusap perutnya.
"Soo Yin?" ujar Jean dengan kondisi tubuhnya yang masih terikat sehingga tidak bisa melakukan apapun untuk membantu sahabatnya berdiri.
"Jean?" Soo Yin menoleh ke arah tempat yang remang-remang terlihat. Ia tidak pikir tadi sendirian di ruangan itu.
Sambil menahan sakit di perutnya, Soo Yin berusaha untuk bangkit berdiri kemudian menghampiri Jean dengan langkah tertatih.
"Jean, apa yang sebenarnya terjadi?" Soo Yin begitu iba melihat bagaimana keadaan sahabatnya saat ini dengan wajah yang berlumuran darah dan air mata. Rambutnya yang sebahu berantakan menutupi wajahnya. Soo Yin berusaha membantu melepaskan tangannya yang terikat.
"Soo Yin, maafkan aku. Seharusnya aku tidak menyuruhmu datang kemari." Jean langsung memeluk tubuh Soo Yin begitu kedua tangannya sudah terbebas.