Soo Yin masuk ke ruangan Dae Hyun tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
"Selamat pagi, Sayang," ujar Soo Yin dengan wajah ceria. Ia segera menutup pintu rapat-rapat kemudian melangkahkan kakinya untuk menghampiri Dae Hyun.
"Hai," ujar Dae Hyun sembari mengalihkan pandangannya dari layar laptop.
"Kenapa kau sudah datang? Bukankah aku sudah kukatakan jika tidak usah datang terlalu cepat," ujar Dae Hyun sembari bangkit dari duduknya. Melihat Soo Yin seceria itu membuatnya tidak sabar ingin merengkuh pinggangnya.
"Aku terlambat sedikit saja para karyawan lain sudah menatapku dengan tatapan sinis. Bagaimana jika aku berangkat lebih siang dari ini," sahut Soo Yin.
"Katakan, siapa yang berani mencibir istriku?" ujar Dae Hyun.
"Sudahlah, biarkan saja. Lagi pula aku tidak apa-apa," ujar Soo Yin dengan senyuman yang sangat manis sehingga membuat Dae Hyun menjadi gemas.
Baru saja hendak merengkuh pinggang Soo Yin. Tiba-tiba pintu terbuka. Sehingga Soo Yin langsung menjauhkan diri.