Dae Hyun beranjak dari ranjang kemudian mencari saklar untuk menghidupkan lampu agar terang.
"Baiklah, aku akan membangunkan bibi untuk membantuku membuatnya," sahut Dae Hyun hendak melangkahkan kakinya ke luar.
"Tidak usah," sergah Soo Yin.
Mendengar larangan dari istrinya, Dae Hyun berbalik untuk mendekatinya. Untunglah tidak perlu membuatnya karena matanya sudah sangat mengantuk.
"Aku ingin kau membelinya," ucap Soo Yin. Tangannya terus berada di atas perut untuk mengusapnya yang keroncongan.
Dae Hyun menggaruk belakang kepalanya. Tidak mungkin ada orang yang berjualan makanan itu di tengah malam seperti ini. Apalagi cuaca di luar sangat dingin. Penjual biasanya menjajakan hanya sampai sore saja.
"Sayang, ini sudah terlalu malam. Aku khawatir tidak akan ada yang menjualnya lagi. Bagaimana jika besok pagi saja?" ujar Dae Hyun. Barang kali istrinya mau menunggu sampai besok lagi.
"Jadi kau menginginkan anak kita kelaparan sampai besok pagi" Soo mencebikkan bibirnya.