Dae Hyun kini sudah duduk bersandar pada bantal di sisi ranjang. Ia terus mengamati wajah cantik istrinya.
"Sayang, jika kau ingin pergi melihat universitas maka pergilah," ujar Dae Hyun dengan lembut. Ia memberanikan diri untuk mengatakannya.
Soo Yin menyipitkan matanya. Bagaimana bisa dia mengetahui jika akan pergi ke universitas? apakah dia melihat pesanku? batin Soo Yin.
Soo Yin memilih diam. Dia hanya menyendok bubur kemudian menyuapkannya pada Dae Hyun. Ini pasti hanya sebuah rayuan agar mau memaafkannya sehingga Dae Hyun mengizinkannya pergi. Padahal waktu itu Dae Hyun sepertinya tidak berniat untuk mengizinkannya kuliah.
Dae Hyun tidak perlu merasa khawatir jika Soo Yin bersama dengan Jae-hwa karena ada Jean bersama mereka. Lagi pula Dae Hyun juga sudah mendapatkan cinta istri kecilnya. Yah, walaupun karena kesalahannya kini istrinya kembali marah.
"Pergilah," pinta Dae Hyun sekali lagi.