Chereads / luka kayra / Chapter 12 - aku juga takut

Chapter 12 - aku juga takut

saat sampai di kafe Dr wisnu melangkah masuk dia tahu apa yang akan dibicarakan pak darman setelah membaca pesan dari kayra, pak darman duduk di pojok kafe sudah menunggu

"sudah lama menunggu pak" sapa Dr wisnu sambil mengulurkan tangannya. merekapun bersalaman

" tidak dok saya juga baru datang"

"bapak mau pesan apa" tangan nya melambai pada lelaki penjaga kafe

"kopi hitam saja"

"sekalian sarapan pak"

"ndak usah dok" pak darman sangat serius tak mungkin bisa sarapan saat seperti ini.

lelaki itu segera masuk untuk membuat kan pesanan mereka.dan pak darman mulai bicara

"terima kasih dokter mau menemui saya"

"sama sama pak , saya juga ingin berbicara dengan bapak"

"apa yang saya dengar dari kayra itu apa benar dok, anda menyutujui keinginan kayra"

"benar pak saya Serius, itu bukan hanya keinginan kayra saja"

"dokter anda tahu kayra seperti apa dan dia juga sudah mempunyai calon"

"kayra sangat takut dengan danu pak, dia bercerita pada saya setiap danu memeluk hendak mencium nya bayangan orang yang akan memperkosa nya muncul"

"ya Allah apa karena itu dia pingsan saat berduaan dengan danu dulu"

"iya pak dia takut danu akan kecewa bila nanti trauma nya tidak bisa hilang dan danu pergi meninggalkan nya."

"mengapa kayra tidak pernah cerita, dia hanya menghindar saat di suruh menikah, hheem" pak darman mendesah dia merasa menjadi ayah yang buruk tidak mengerti kondisi kayra dokter Wisnu hanya diam sambil menerima pesanan white koffi nya dan kopi hitamnya pak darman melanjutkan ucapannya

"tapi bagaimana dengan Anda, apa anda tidak ingin bahagia membangun rumah tangga dengan wanita yang Anda cinta, anda masih muda tampan dan kaya seorang dokter pula walau anda seorang duda pasti banyak wanita yang rela menjadi pendamping anda mengapa harus kayra yang mempunyai banyak kekurangan "

"saya sama seperti kayra pak, rasa sakit karna kepergian nadya membuat saya takut menjalin sebuah hubungan, saya takut tidak akan bisa membahagiakan pasangan saya dan saya takut ditinggal pergi lagi, memang ada yang berusaha mendekati saya namun saya tidak menginginkan nya"

"kepergian almarhum istri anda kehendak Allah, seharusnya anda lebih tawakal dan ikhlas"

"itu hanya cerita mbak Tami pada Tania pak, karena mbak Tami bingung harus menjawab apa saat Tania mencari mamanya"

"lantas apa"

"Nadya pergi mengejar impiannya menjadi seorang model ternama saat usia Tania belum genap satu tahun"

"jadi istri anda masih hidup"

"iya pak dia bilang hidup bersama saya sangat sepi dan hampa.kami menikah terlalu muda saat itu saya sebagai dokter muda begitu sibuk bekerja dan belajar hampir tidak ada waktu untuk dia".

"apa anda sudah bercerai "

"saya akan mengurus nya pak, kepergiannya selama lima tahun cukup untuk mengajukan gugatan cerai"

"bagaimana kalau dia kembali"

"saya rasa tidak pak, terakhir yang saya tahu dia sudah hidup bahagia serumah dengan pria bule di Singapura"

"kalau anda menikah dengan kayra apa anda tidak kecewa seandainya trauma kayra tidak bisa hilang, saya tidak ingin ada perceraian"

"saya mengerti, saya akan tetap bersama nya walaupun nantinya dia tidak menganggap saya seorang lelaki saya akan mengimbangi keinginan nya menjadi ibu tania selama nya"

"baiklah dok saya percaya pada anda namun sebaiknya dapatkan izin dari danu dahulu"

"baiklah pak, untuk mendapat izin danu saya memerlukan foto identitas danu dan tempat kerja nya di Hongkong"

"anda akan ke Hongkong"

"Minggu depan saya berangkat untuk survey pembelian alat rumah sakit, saya harap kayra bisa ikut"

"kalau kayra ikut untuk apa foto danu"

"saya akan mengirimnya pada sepupu saya yang tinggal di sana supaya nanti saat tiba di sana saya tidak perlu mencari danu"

"saya mengerti, tapi apa kayra mau ikut dia tidak pernah bepergian ke tempat yang asing

apa lagi ke luar negeri dan dia tidak punya kelengkapan paspor maupun Visa"

"oleh sebab itu saya mohon ijin pada bapak untuk bicara pada kayra dan untuk kelengkapan nya kayra biar nanti di urus sama teman saya yang bekerja di bidang itu"

"baiklah dok saya terserah kayra saja"

"nanti siang bapak tidak perlu menjemput kayra, biar saya yang menjemputnya sekalian saya ingin mengajak nya ke teman saya "

"kalau begitu saya permisi dok, untuk foto dan alamat danu nanti saya cari kan" dengan bersalaman akhir nya pak darman kembali pulang dan dokter Wisnu kembali ke rumah sakit