Chereads / luka kayra / Chapter 13 - kau harus ikut

Chapter 13 - kau harus ikut

Dewi menuntun sepedanya dari parkiran sekolah hendak pulang, saat keluar dari halaman sekolah di melihat mobil Civic putih menepi dia tahu pemilik mobil itu

"Tania sudah pulang dok" dewi menyapa Wisnu saat keluar dari mobilnya karena dia fikir Wisnu hendak menjemput Tania

"saya ada perlu sama ibu ira dimana kelasnya"

"oh bu ira, dia ada di kantor nunggu jemputan, lurus saja dok"

"terima kasih bu Dewi mari" Wisnu berjalan menyusuri koridor Dewi melihat dari belakang dan bergumam sendiri

"hhaa duren ada apa ya mencari kayra, apa menyangkut terapi kayra ya" Dewi segera menstater sepeda nya dan bergegas pulang

kayra dengan asyik memainkan pulpen di tangannya saat bu tia memanggilnya

"bu udah di jemput tu,...duh yang jemput ganteng abis boleh kenalan gak" bu tia memanggil kayra sambil menggodanya.

kayra berlalu tanpa menghiraukan bu tia, karena yang difikirkan saat itu yang menjemputnya ayah nya namun saat keluar kayra jadi terkejut melihat dokter Wisnu

"dokter Tania sudah pulang sama mbak Tami"

"aku jemput kamu kay, aku perlu ngomong sama kamu, ayo"

"tapi ayah sebentar lagi jemput"

"aku sudah bilang sama ayah kamu kalau aku yang jemput ayo kay" akhirnya kayra mengikuti Wisnu melangkah keluar saat tiba di parkiran Wisnu segera membuka pintu mobil untuk kayra kayra mengikuti dengan gugup sejak pagi dia berfikir betapa malunya saat nanti bertemu dengan Wisnu mengingat percakapannya kemarin hanya lewat ponsel dan tak bertatapan langsung dengan Wisnu dia duduk dengan tegang dan tidak berani memandang pada Wisnu

"kau sudah makan kay"ucap Wisnu setelah memasuki keramaian lalu lintas

"be..belum dok"jawab kayra gagap

"kita makan dulu ya kay, sambil kita bicara soal rencana pernikahan kita"

jantung kayra berdebar kencang dia tidak bisa lagi berkata hanya diam sambil berkata dalam hati "ya Allah ke mana keberanian ku kemarin saat aku mengusulkan pernikahan berbicara langsung dengan Dr wisnu membuatku gemetar" kayra mendesah berat dan memejamkan mata nya, mendengar itu Wisnu tahu akan kegelisahan kayra ,wisnu membelokkan mobilnya ke rumah makan Flamboyan yang mempunyai ruang makan terpisah karena dia ingin kayra makan dengan nyaman tidak terganggu kehadiran orang asing.setelah parkir wisnu hendak turun namun dilihat nya kayra yang masih memejamkan mata

"ayo kay " kayra membuka mata dan keluar mengikuti Wisnu yang sudah berjalan terlebih dahulu memasuki restoran yang masih sepi karena belum saatnya jam makan setelah memilih tempat duduk lesehan dan memesan makanan Wisnu memulai pembicaraan

"kau bawa KTP dan KK kay "

"untuk apa dok" kayra jadi heran

"untuk mengurus paspor dan visa mu, juga untuk mengurus surat nikah kita nanti"

" paspor, visa kalau menikah apa perlu semua itu kok seperti mau keluar negeri saja" tanya kayra heran dia tampak seperti orang yang bloon melihat itu wisnu jadi tersenyum geli dengan tingkah kayra yang kebingungan

"ya memang kita akan ke Hongkong kita berangkat Sabtu lusa selama sepekan kita disana"

" untuk apa, " tanya kayra masih bingung

"ya untuk mendapat izin danu katanya dia tidak bisa dihubungi"

"tapi dok apa tidak terlalu.re..."belum selesai kayra bicara pelayan telah membawa makanan mereka,setelah pelayan pergi Wisnu

melanjutkan perkataannya

"Minggu depan aku ada survei ke Hongkong, untuk pembelian alat rumah sakit, aku ingin kamu ikut kay"

"alat rumah sakit, apa hubungannya dengan saya, kenapa saya musti ikut,"

" ya ampun kayra... apa kamu lupa, kamu kan butuh izin dari danu, jadi sekalian kita mencari danu" wisnu mulai gemas

"dokteerr.... Hongkong itu luas, bisa bisa sepekan tidak akan ketemu" ucap kayra dengan serius tak menghiraukan makanan yang ada di meja

"aku tadi sudah meminta foto dan alamat danu bekerja pada ayah mu akan aku kirimkan pada pamanku yang tinggal di sana, apa kamu bawa KTP dan KK kay" Wisnu mulai makan kayra pun mengikuti nya karena perutnya sudah keroncongan minta diisi

"kalau KTP aku bawa tapi KK ada di rumah, apa benar saya harus ikut dok?"

"kay kan enggak lucu kalau aku sendiri yang minta izin nya danu, sementara danu tidak pernah tahu aku bisa bisa danu tidak memberi izin karena memang kita tidak saling kenal"

"baiklah kalau gitu anggap saja aku lagi traveling "kayra mulai bisa santai bicara dengan wisnu tidak gugup lagi

"apa kau tidak takut mendatangi tempat yang asing kay"

"yang aku takutkan bukan tempatnya, namun saat melihat orang orang yang berkerumun karena aku merasa marah dan benci saat melihat orang yang berkerumun seperti saat kecelakaan yang merenggut nyawa ibuku mereka hanya berkerumun melihat tak melakukan apa-apa hingga menghalangi ambulans yang datang"

"jadi itu alasan mengapa engkau takut pada keramaian"

"aku sebenarnya tidak takut cuma aku tidak suka keramaian lebih baik menghindar"ucap kayra mulai terbuka pada Wisnu. mereka berbicara dengan santai soal rencana keberangkatan mereka ke Hongkong kayra tampak bersemangat dan tidak canggung lagi

saat adzan Dzuhur terdengar mereka telah selesai makan

"kita sholat dulu kay"

"di rumah saja dok sekalian mandi dan ganti baju "

"baiklah ayo pulang"dan segera beranjak pergi meninggalkan rumah makan