"Apa katanya? Aku datang untuk apa? Yang benar saja!" Ergy berceloteh dengan suara bergumam setelah keluar dari ruangan Athanasia.
"Apa dia tidak tau bagaimana perasaanku selama ini? Aku bahkan rela meninggalkan tugasku sebagai penerus demi untuk mencarinya. Bisa-bisanya ia mengira aku jatuh cinta dengan Emely."
Ergy kesal. Bukankah semuanya sudah cukup jelas? Tapi Athanasia bersikap tidak tahu dan sama sekali tidak peka akan cinta yang selama ini Ergy pendam untuknya.
Emely yang mengejar Ergy tidak tahu harus berbuat bagaimana. Ia sangat khawatir soal pria itu dan bahkan meninggalkan Athanasia sendirian di kamarnya.
Jantungnya berdetak dengan kencang, ia merasa tidak enak dan tidak tenang melihat Ergy pergi begitu saja. Seolah-olah ada gejolak di dalam dadanya, yang membawa tubuhnya bergerak mencari Ergy untuk memberikan dia sedikit hiburan.
Emely sendiri tidak tahu cara untuk menghibur, hanya saja ia bisa duduk diam dan menemani Ergy sampai kekesalannya mencair.