Sakura tersadar dari lamunannya setelah mendapat cubitan pelan di pipinya, matanya yang tadi kosong kembali fokus menatap mata dia. "Hm?"
"Aku memang tidak tahu situasimu seperti apa dulu, aku hanya bisa menilai dari sedikit ceritamu padaku," kata Reon. "Tapi aku jujur padamu, situasimu hampir sama sepertiku," ia berhenti untuk mengambil napas dalam, "Aku juga kehilangan Kaori, kami memang sudah putus, tetapi perasaanku masih kuat dengannya, mungkin juga sepertimu dengan lelaki bernama Aito itu."
"Oh..." jika dipikir-pikir ada benarnya juga, kan?
Reon hanya sedikit cerita soal Kaori jadi ia belum bisa menilai sepenuhnya.
"Cara menyikapiku juga sama sepertimu," kata Reon datar, lalu wajahnya berubah sedih. "Aku menyalahkan diriku sendiri soal kepergian dia, aku terus berkata pada diriku sendiri 'seharusnya aku lebih bisa berpikir dengan otakku' atau 'aku satu-satunya harapan tapi aku...' atau yang lain."
