Malam itu juga dua pejabat tuan xue dan tuan fan menghadap pangeran yang untuk membicarakan tentang wanita (lin jing ) yang jatuh di kolam kerajaan . Tapi pangeran sendiri malah sibuk melamun memikirkan wanita itu (lin jing) dan menyesal akan perbuatannya yang semena- mena mengambil keputusan ,Ingatan er*tis yang spontan membuat hidungnya mendadak mimisan.
Berusaha menguasai diri, pangeran liu jelas masih belum bisa mempercayai klaimnya pangeran Mo Ran tadi. Kedua pejabat juga merasa aneh. Semua orang tahu kalau pangeran Mo Ran memang tampan dan terkenal, tapi dia tidak pernah punya pasangan apalagi pelayan pribadi wanita.
Jika memang dia punya pelayan pribadi, mereka pasti sudah diberitahu oleh informan mereka. Berniat mencari tahu kebenarannya, Tuan xue pun berjanji akan menyelidiki masalah ini dan melaporkan hasilnya pada pangeran liu.
Tapi pangeran liu punya ide bagus lain. "tuan fan , Apa belakangan ini Fang Jian nganggur?" Tanya pangeran . tuan xue dan Tuan fan langsung mengerti maksudnya.
Keesokan harinya di arena latihan panah, Fang Jian yang dimaksud Kaisar kemarin, tengah menginstruksikan para prajurit untuk memulai latihan memanah. Tapi alih-alih memberi intruksi dari belakang, Fang Jian malah sengaja berdiri di depan papan-papan target.
Begitu anak-anak panah itu terlepas ke arahnya, Fang Jian langsung menggunakan kekuatannya untuk membuat perisai kasat mata untuk melindungi dirinya. Panah-panah itu tertancap di perisai kasat matanya sebelum kemudian melayang balik dan tertancap tepat sasaran di papan-papan target.
Tepat saat itu juga, Tuan fan datang dan langsung heboh memuji-muji kehebatan Fang Jian. Tapi Fang Jian yakin betul kalau kedatangan Tuan fan kemari pasti ada maunya. Betul sekali. Tuan fan to the point memberitahu Fang Jian bahwa belakangan ini pangeran liu sangat mencemaskan pangeran Mo Ran.
"Akan kutangani sendiri." Jawab Dingin Fang Jian.
Di kediaman pangeran xian, para pelayan tampak sibuk mondar-mandir mengerjakan tugas masing-masing.
Tapi di salah satu kamar, seorang pelayan malah sibuk memperhatikan lin jing yang masih tertidur. Sepertinya dia pelayan yang ditunjuk untuk melayani lin jing. Dia bahkan sudah mengganti baju anehnya dengan dandanan wanita di istana
Saat lin jing terbangun sedetik kemudian, dia malah mendapati wajah yang tak di kenalnya ada di depan matanya yang sontak membuatnya menjerit ketakutan.