Sinopsis:
Pembohong ...
Shion tertidur sangat pulas hingga tidak sadar ia sudah 2 hari tertidur pulas. , Ia dalam mimpi ketika Aon dan dirinya sedang menjalin cinta...'
"Shi-shion...kau tidak apa?"
Tanya suara manis itu. Shion membuka mata dan langsung memeluk Aon yang kebingungan melihat dirinya...."
"A...anu shion...jangan begitu..."
"I--ini?"
Shion terkaget ketika dirinya berada di sebuah sekolah. Dan segera ia melihat sosok yang dipeluknya lebih kecil dari biasanya.
Dan sosok nya juga. Ia merasa sedang didalam suatu ingatan. Yah ini salah satu foto di album itu. Ia tidak menyangka akan ada adegan seperti ini.
Ia senang melihat ia sudah melihat Aon sejak sekecil ini. Karena ia sangat mencintai adik manisnya ini.
Semua perkataan Aon ada benarnya..."
"Shion..."
"Apa?"
Tanya shion mereka bersantai di atap sekolah.
"Maaf..., Aku selalu menolak dirimu....."
Shion menatap aneh , dia tidak tau Aon bisa sejujur ini...
"Aku tau aku adik yang pemarah dan sangat kasar padamu...."
Shion mengecup pipi Aon dan membuatnya memerah lagi.
"Dasar kau ini, adik seimut kau itu tidak pantas dibenci...."
Blush
Shion senang saat Aon memerah karena dirinya...."
Aon hanya mengenggam tangan shion erat erat dan mendekatkan wajah nya..."
Cup
Shion menatap wajah Aon dan tersadar Aon mencium nya tadi. Ciuman itu terasa sangat sedih penuh perpisahan...."
"Aku harap kau baik baik saja tanpaku.....kakak..."
Tangan shion terasa dingin. Bayangan Aon perlahan menghilang semua pemandangan tempat itu menghilang.
Dan shion membuka matanya dan menyadari sosok Aon yang tidak akan terbangun lagi.
Wajahnya begitu teduh. Air mata mengalir perlahan. Ia juga sedih berpisah dari shion...."
"Mau bagaimana lagi kan..?'
Perlahan tetesan hangat kembali mengalir ia memeluk erat erat memaksa Aon untuk bangun kembali.
Sayangnya takdir berkata lain , Aon tidak bernafas dan tubuhnya kian memutih...."
Senyum terakhirnya menempel pada wajah indahnya. Karena bagi shion Aon adalah hal terindah bagi hidupnya...."
Shion menangis dan tidak sadar mayat Aon mulai diangkat dan dikremasi.
Ia memutuskan untuk memandikan Aon dan mengistirahatkan tubuh Aon.
Hanya dirinya yang boleh melihat Aon , dan mencintainya...'
Karena semua itu miliknya tidak ada yang boleh menyentuhnya sampai akhir hidupnya...."
Hanya dirinya yang boleh mencintai , menyentuh dan menjadi milik Aon....."
Shion terdiam menunggu di depan makam Aon. Aon mulai dikuburkan. Hampir semua orang menangis untuk Aon.
"Aon, kau sangat populer ya..."
Tes
Shion terdiam dan menjongkok mengeluarkan Isak tangisnya.
Sudah lama ia tahan sejak dulu , ya sejak sedari tadi .
Ia tidak ingin menangis karena Aon sudah memintanya tidak menangis. Dasar bodoh!!
Kenapa mendadak cengeng begini..."
Shion tanpa sadar berada disana selama 7 jam . Dan kini langit mulai mengelap.
Shion tidak ingin sakit itu karena Aon memintanya menjaga diri..
Shion ingin tidur di tempat Aon. Dia membaringkan diri. Membiarkan seluruh tubuhnya penuh dengan bau Aon.
"Aon kau pembohong...."
Seru shion kembali menangis memeluk bantal yang penuh aroma Aon..."
"Pembohong, hibur aku lagi Aon...hibur...a--...ku.."
Hiks~
Suara malam itu penuh suara shion. Suara tangis kehilangan sosok yang disayangi untuk seumur hidupnya...."
"Pembohong..."