Senja melompati palang itu untuk masuk ke kandang kuda, ia melangkah dengan cepat di antara kuda-kuda itu. Sosoknya seperti sebuah bayangan yang melayang di kegelapan.
Kandang itu menampung kuda-kuda yang digunakan oleh para tentara namun semua kuda itu tidak memiliki pemilik dan dikumpulkan di dalam satu tempat, untuk yang lebih tingg, mereka memiliki kandang lain yang berada di sisi berbeda dalam benteng ini.
Senja memilih kandang ini karena disini terdapat lebih banyak kuda dibandingkan kandang lainnya, dan itu yang dibutuhkan oleh Senja. Senja berjalan masuk ke dalam dimana terletak tumpukan jerami, lalu mengeluarkan lilin yang lebih panjang dibandingkan yang berada di dapur tadi. Ia meletakkan lilin itu di atas permukaan datar yang tinggi.
Setelah itu Senja menuangkan minyak tanah dari dalam toples untuk membuat jalur api dari lilin yang berada di atas ke lilin lain yang berada di bawah tumpukan jerami.
