Pesta pernikahan yang dilaksanakan dialun-alun istana sangat meriah karena penampilan para penari yang begitu indah sambil memuja kesempurnaan dua insan yang baru saja di sahkan menjadi satu. Siapa lagi kalau bukan Athena sang putri bungsu kerajaan Matinus dan Philo sang pangeran kerajaan Onan.
Athena tak menyangka bahwa satu minggu berjalan sangat cepat mengingat ia baru saja mengenal Philo ketika acara makan malam kerajaan seminggu yang lalu. Sementara Philo? Pria tampan itu tak banyak bicara. Ia hanya akan bicara jika ada yang menanyakan sesuatu padanya dan jujur saja hal ini membuat Athena sedikit kuatir. Ia takut Philo tak menyimpan perasaan padanya. Tatapan pria itu juga selalu dingin padanya.
Tapi Apollo selalu mendukungnya dengan mengatakan bahwa Philo tak mungkin menikahi Athena jika pria itu tak mencintainya. Ya. Apollo sang kakak selalu ada untuk Athena membuat gadis itu merasa aman.
"Hiduplah dengan damai adikku. Kau tahu aku mati-matian menjagamu." Ucap Apollo sambil membelai pipi sang adik.
"Tentu saja kakak. Aku janji akan menjadi istri yang baik. Tapi jangan melupakan aku jika Matinus akan berperang."
"cih sudah menikah pun masih mau mengurusi peperangan yang sebenarnya menjadi tugas lelaki huh?" tanya Apollo sambil memicingkan matanya.
"Tentu saja kakak. Sampai kapanpun Matinus tetaplah keluargaku." Balas Athena dengan senyum lembutnya.
"Hei pergilah. Ini hari pertamamu menjadi istri sang pangeran dari Onan bukan? Lakukan yang terbaik adikku." Ucap Apollo.
Athena yang merasa jengkel dengan ucapan sang kakak barusan hanya membuang mukanya. Ia menatap pangeran Philo yang tengah duduk di kursi pengantin sendirian. Dalam hati Athena sangat bersyukur karena bisa mengenal pria seperti Philo. Dan Athena mengaku ia tak hanya menyukai Philo tapi lebih dari itu, ia mencintai pria yang kini menjadi suaminya. Hanya Philo yang mampu membuat jantungnya berdetak kencang saat pertama kali melihatnya. Padahal pria itu tak melakukan apapun tapi perasaan Athena begitu kuat dan cepat untuk merasakan jatuh cinta.
...…...
"Silahkan beristirahat pangeran." Ucap seorang pelayan istana yang melayani pangeran Philo. Pria itu menutup pintu kediamannya dan menghampiri Athena yang tengah melepas semua riasan pernikahannya setelah mereka meninggalkan kerajaan Matinus beberapa menit yang lalu. Athena merasa gugup ketika Philo tiba-tiba muncul dibelakangnya. Athena tak mampu berlama-lama memandangi wajah dingin Philo.
"Pa..pangeran apakah anda lelah?" tanya Athena sambil memandangi wajah Philo dari cermin.
"Benar. Aku memang lelah. Sangat lelah karena melihat wajahmu seharian ini." Jawabnya tanpa menatap wajah Athena yang tampak kaku.
"A…apa maksudmu pangeran?"
"Kau pasti berpikir aku mencintaimu hingga mau menikah denganmu kan? Dengar putri Athena! Aku tahu kau itu hanya anak angkat raja. Aku tak tahu dari mana asalmu. Bisa saja kau itu tukang minta atau pencuri. Dan aku tak sudi memiliki istri yang tak jelas statusnya."
Deg....
Jantung Athena kembali berpacu dengan cepat. Bukan karena ia merasakan getaran setiap kali tangan Philo menyentuhnya melainkan rasa sakit yang mendera ketika ia mendengar penuturan Philo yang kejam.
"lalu kenapa kau menerima pernikahan ini pangeran?" tanya Athena dengan suara lembut. Philo harus berterimakasih karena memiliki istri yang tak mudah terpancing dan terbawa emosi. Athena terkenal dengan gadis tenang dan lembut.
"Siapa yang mau membantah perintah raja? Lagi pula, hanya kerajaan Matinus yang dekat dengan kerajaan Onan. Dan kau tak perlu kuatir karena aku takkan melakukan apapun padamu. Aku tak sudi membangun hubungan layaknya suami istri dengan wanita lemah dan tak jelas sepertimu."
Kejam, itu lah yang terlintas dipikiran Athena ketika ia mendengar apa yang baru saja Philo katakan.
"Setelah ini, pergilah ke kediamanmu yang sudah aku sediakan. Aku tak mau berbaring diranjang yang sama denganmu!"
Athena meneguk salivanya sambil menatap nanar wajah tampan suaminya.
"Satu lagi. Jangan mengangguku. Aku tak memerlukan kehadiranmu di kediamanku. Akan lebih baik jika kau diam saja di kediamanmu." Ucap Philo sambil menarik langkahnya meninggalkan Athena.
Dia tak mencintaiku kakak....