Malam yang dingin, dibawah hujan yang gerimis, Laura berdiri dengan kaki gemetarnya, ia menggigigit bibirnya, matanya tersirat kesedihan. Kakaknya telah meninggalkannya. Hidup bagaikan sebatang kara, berjuang sendiri, itu hal yang menyedihkan baginya.
Harinya Hujan ..
Malam masih begitu dingin, ia menautkan jemari jemari tangannya.Bajunya basah menjalarkan hawa dingin menusuk nusuk tulang punggungnya. Ia terasa akan membeku!! Tapi ia tak boleh membeku.
Perlahan ia membuka matanya,sayup sayup ia mendengar langkah kaki yang mendekatinya, mendekapnya, membawanya ke dalam tubuh yang hangat.Beku itu berkurang. Tidak sebeku tadi.
Laura mengerutkan keningnya, ia tak mengenali pria ini.Apakah ini kakaknya atau bukan, ia benar tidak tau.Ia dan kakaknya sudah berpisah belasan tahun, dan ia pun tidak tau bagaimana perubahan Thomas sekarang .
Tapi dekapan pria ini malah makin mencengkram tubuhnya, nafas pria itu makin tak karuan, detak jantungnya berdesir dan berdetak cepat,tiba tiba manik matanya berubah dari yang awalnya bewarna merah keemasan berubah menjadi abu abu,matanya terlihat sayu dan lembut.
Apa Ini Gerry ??
Pacar masa kecilnya, dulu di panti asuhan,jika mereka bermain pura puraan, Gerry selalu berperan menjadi suaminya, walaupun Gerry hanyalah suami pura pura, tapi Laura kecil sudah menyukai Gerry, walau mereka akhirnya berpisah karena Gerry diadopsi. Tapi Laura masih meyimpan perasaannya sampai saat ini, perasaan untuk pacar kecilnya. Cinta pertamanya.
Terdengar rintihan sakit keluar dari tenggorokan pria itu, terdengar begitu lirih dan mengeram sesuatu yang sakit .
"Kyaaaaa" jerit pria itu, seperti tak kuat, membuat Laura ikut meringis, merasakan hal yang sama. Sakit yang sama.
Blassss...
Sesuatu yang berbulu seperti bulu ayam,seperti bertunas di punggung pria itu, perlahan lahan bertumbuh lebih besar dan besar, dan terlihat menjadi sayap bewarna hitan yang tumbuh di punggung pria itu.
"Kau siapa ?" tanya Laura kaku,tubuhnya terasa bergetar, matanya makin terbuka lebar,kini ia merasakan sakit semakin sakit di kepalanya, dan pria itupun ikut meringis, bersamaan muncul tunas keci di kiri kanan kepalanya, makin tunas itu terlihat, pria itu makin meringis dan meringis, dan Laura bisa merasakan sakit yang sama. Seperti ada seauatu yang ikut merobek kulit kepalanya, dan sakit otu berhenti begitu saja bersamaan dengan tanduk yang muncul di kepala pria itu.
Devil...
"Kau Satan ? "
"..."
Pria bertanduk dan bersayap hitam tak menjawab,ia malah menurunkan bagian bawah wajahnya, begitu dekat dan dijatuhkan begitu lebih dekat tertempel di bibir dengan lembut,dan tidak lama lidah pria itu menyesap kedalam mulut Laura , dan ia memain mainkan bibir Laura. Sontak Laura teringat akan dirinya, bukankah ia seorang biarawati,saat ini statusnya masih seorang biarawati . Hal ini tidak boleh.Ia mendorong tubuh pria itu , dan menepis ciumannya serta menggigit bibir pria itu!! agar berhenti mencubuinya.
"Aw" erang pria itu kesakitan, bibirnya terluka. Laura berusaha bangun di atas kakinya yang masih bergemetaran,tapi tiba tiba saja tubuhnya kembali terhuyung huyung,sayup sayup didengarnya suara yang membisingkan telinganya.. dibawah bantalnya !!!
ini Hanya mimpi
drit..drittt..drt...
Ia membuka matanya, mengusir kantuk yang masih melekat di wajahnya. Kemudian ia menarik jam weker dari bawah bantalnya. Astaga ! Ternyata sekarang sudah jam delapan !!! ia terlambat mengikuti misa pagi ini.. oh sial
🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼
Di Ruang perpustakan...
Laura mengenakan kain penutup wajah untuk menutup sebagian wajahnya ,ia baru menyelesaikan tumpukan buku buku yang sangat berdebu, kemudian dengan bantuan tangga lipat, ia merangkak naik menjangkau permukaan jendela ruang perpustakan, ia harus membersihkan semua kotoran permukaan kaca dengan lap basah, sekali kali ia semprotkan air pembersih , agar kaca terlihat lebih mengkilat. yah ia mendapatkan hukumannya karena terlambat mengikuti misa tadi pagi,dan suster Eva mengawasinya
Mimpi mesum... mimpi terhoror baginya, ia seorang biarawati!! nagaimana ia bisa memikirkan hal semikian.
Laura menghela nafas , membuyarkan lamunannua, melanjutkan pekerjaannya lagi ,tapi botol peyemprot terjatuh,ia segera berusaha menangkapnya, tapi malah kehilangan keseimbangannya.
Brukkkk....
Laura jatuh dengan posisi merosot dan badannya terkurap, tapi mengenai tubuh seseorang.Mata mereka saling beradu, saling memenjarakan dalam manik mata masing masing, dan hanya masker wajah yang dikenakan Laura menjadi batas tipis antara peraduan bibir mereka. Laura membelalakan matanya,Pria itupun melotot,tersadar akan sesuatu yang rasanya begitu janggal!!!
Hatcimmmm
Pria itu bersin,hidungnya begitu gatal menghirup debu debu yang menempel pada kain penutup wajah Laura. Laura lekas berdiri,mengutuki dirinya,betapa bodohnya membiarkan dirinya berlama lama di atas seorang pria yang tidak dikenalnya. Ia merasa benar bodoh dan kemudian merasa sangat malu,Suster Eva berdiri melihat semuannya. Ini kecelakaan !!!
"Michael sayang " seorang wanita mendekat membantu pria tersebut untuk bangun berdiri. Laura begitu merasa malu, sehingga ia segera berlari meninggalkan mereka . Kabur adalah jurus ternaik.
----------------------------------------------------
Di Bilik pengakuan Dosa..
Kaki Laura malah membawanya melangkah ke bilik pengakuan dosa,ia lari begitu terburu buru meninggalkan koridor ruang perpustakan tadi. Ia merasa seakan sudah berdosa ,padahal ia sadar kejadian tadi,hal yang tidak di sengaja. Tapi hal ini pula,hal yang pernah ia inginkan. Entah lah Laura harus mengakui,mengakui sesuatu yang duniawi.
Laura berlutut di depan partisi yang memisahkan sirinya dengan Pastor akan memulai sakramen pengakuan dosa.Ia memilih pengakuan secara anonim. Pengakuan dosa sepenuhnya bersifat rahasia. Pastor tidak akan pernah menceritakan dosa-dosanya kepada orang lain,karena Pastor telah bersumpah untuk tidak pernah menceritakan pengakuan dosa dalam situasi apa pun bahkan di bawah ancaman kematian.
"Pasto, apa salah jika ..Aku aku... " Laura tercekat mengucapkan kalimatnya,ia berusaha menyelesaikan kalimatnya,kepalanya tertunduk,ia merasa memang ini sesuatu yang tidak sepenuhnya disebut dosa. Ini hal yang tidak sengaja, tapi keinginannya lah yang menjadikan hal ini ,disebut dosa, ia masih seorang calon suster .
"Aku rasa aku bertemu setan di mimpiku, dan tadi aku sepertinya dikutuk setan dalam mimpiku,entahlah "
"..."
Pastor mengerutkan keningnya, sepenuhnya ia tidak mengerti pengakuan dosa yang ini.
___________