Stevani masih berdiri tepat di samping Jonathan. Wanita itu masih terdiam dengan tatapan sedih setelah melepas kepergian ibunda tercinta meninggalkan rumah sakit. Dengan sedikit gerakan, dia menggenggam tangan hangat suaminya. Sebuah tatapan yang penuh harap dan juga penuh cinta terlukis begitu jelas dari sorot mata Stevani. Seolah dia sedang mengharapkan belas kasihan dari suaminya itu. "Mas," panggilnya pada lelaki yang berdiri di sebelahnya.
Lelaki itu langsung memalingkan wajahnya dan memandang ke arah sang istri. Jonathan bisa melihat dan juga merasakan kepedihan hati Stevani. Dia tahu jika merelakan ibunya menjalani perawatan di Royal Hospital terlalu berat untuk istrinya. "Tenanglah, Sayang. Dua hari lagi kita akan menyusul Mama. Untuk sementara, percayakan semua pada Kak Clarissa. Kulihat dia sangat mencintai Mama Silvia, biarkanlah mereka berdua menghabiskan waktu bersama," hibur Jonathan pada wanita yang menyandarkan kepala di pundaknya.