Pagi yang begitu cerah dan memberikan semangat yang baru menyambut kota Solo hari itu. Setelah membersihkan dirinya, Clarissa berdiri di jendela kaca di kamar hotel yang dipakainya. Pemandangan kota itu cukup menarik, tidak terlalu macet seperti Jogja dan juga Semarang. Sinaran mentari cukup hangat untuk kulit lembut wanita yang begitu menikmati kehangatan sang surya.
"Sayang. Mengapa berdiri di sana?" Sebuah suara lembut berhasil membuyarkan lamunan seorang wanita yang sedang tenggelam dalam pikirannya sendiri. Andrew berdiri di belakang istrinya dengan jarak yang begitu dekat. Lelaki itu menyentuh pundak Clarissa dan berbisik di telinganya. "Ayo kita mandi bersama," ajaknya dengan suara lirih.
