Andrew melihat Clarissa tenggelam dalam kesedihannya, dia pun memeluk Clarissa dan sambil berbisik di telinganya. "Jangan pernah mengalahkan dirimu sendiri, Sayang. Aku yakin Kak Randy juga tak pernah menyalahkanmu," ucapnya lirih. Perempuan itu masih saja menangisi kisah masa lalunya yang terlalu memilukan. Dadanya menjadi begitu sesak mengingat kemalangan di dalam hidupnya. Andrew melepaskan pelukannya lalu mengecup kening, dia pun mengambil beberapa tissue di atas meja dan membersihkan air mata yang membasahi wajah istrinya.
Di dalam hatinya, Andrew ikut merasakan segala luka di hati istrinya. Dia tak tega melihat Clarissa begitu hancur dan begitu sulit bangkit dari masa lalunya. Perasaan bersalah yang disimpannya selama ini telah membuat jurang yang begitu dalam antara Randy dan Clarissa. Ingin rasanya Andrew bisa menangis bersama istrinya namun lelaki itu memilih untuk menahannya. Dia tak ingin terlihat lemah di depan wanita yang dicintainya.