Andrew langsung memegang tangan Clarissa ke atas kepalanya sambil menciuminya tanpa henti. Wanita itu hanya bisa pasrah dengan perlakuan suaminya yang begitu menggairahkan. Dua bibir saling bertemu, menciptakan sebuah getaran yang mendesirkan hati. Membuat jantung seolah berhenti sejenak lalu hampir meledak. Perasaan yang tak mungkin bisa tertahankan. Andrew masih saja mencekal tangan istrinya, seolah ciuman itu menjadi hukuman untuk Clarissa.
"Daddy!" Ken tiba-tiba saja datang dengan pedang mainan di tangannya. Anak itu memukuli Andrew tanpa henti. "Lepaskan Mommy! Daddy sudah berubah menjadi monster!" teriak anak itu dengan suara yang cukup nyaring.
Clarissa dan Andrew begitu terkejut dengan kedatangan anak kesayangannya itu. Belum sempat melepaskan tangan Clarissa, anak itu sudah memukulinya dengan pedang mainan miliknya. Akhirnya ciuman yang akan dijadikan sebagai hukuman yang indah, menjadi bencana bagi Andrew.