Dengan perasaan marah, William mengendarai mobilnya dengan laju yang sangat kencang, ia sama sekali tidak memperdulikan keselamatannya. Ia ingin seger menemui Rose dan meminta penjelasan kepadanya.
Ia juga meninggalkan mobilnya di depan rumah sakit begitu saja, berlari menyusuri lorong rumah sakit dan membuat sedikit kegaduhan dengan langkah kakinya yang berderap, menjadikan setiap orang yang ia lewati melihat kearahnya.
Nafas William terengah-engah, wajahnya memerah, ia bersiap untuk menyentuh gagang pintu ruangan Alena.
"Daddy..."
William menoleh kearah suara riang yang memanggilnya.
Terasa tidak nyata ketika melihat Alan berlari kearahnya dengan wajah sumringah, di belakangnya terlihat Ghani melangkah mengikutinya.
"Daddy..." Panggil Alan sekali lagi.
Hati William menangis haru, ia hamori tidak dapat menahan air matanya ketika Alan meloncat kedalam pelukannya.