"Aku mencintaimu Rosie..."
Rose tersenyum tipis, panggilan Rosie yang di tujukan padanya selalu mampu membuat wajahnya tersipu.
William tidak menunggu jawaban Rose tentang pernyataan cintanya, ia lebih tahu dari siapapun bagaimana perasaan Rose kepadanya, jika wanita cantik yang berada dibawah tubuhnya ini sangatlah mencintainya, sama banyaknya dengannya.
William kembali menyusuri tubuh Rose, mulai dari wajahnya yang sudah ia kecupi disetiap sudutnya lalu beralih menyesap aroma lembut tubuh Ross di tengkuknya, sedikit naik karena William tidak ingin Rose melewati sensasi menggelinjang ketika ia menjilat telinganya.
"Oh William... Jangan lakukan itu." Erang Rose tidak tahan. Ia selalu tidak mampu bertahan dari 'serangan' William yang menjamah telinganya dengan lidah liarnya.
William sudah sangat terbakar oleh hasrat dalam dirinya, oleh gelora asmara yang menguasai tubuhnya untuk terus bergerak membuka pengait bra milik Rose dan menanggalkannya.