"Ray...."
Rose duduk tepat disebelah Rayhan yang saat ini duduk di bangku taman sambil menatap danau yang terletak tidak jauh dari tempat tinggal Rose.
"Mengapa kamu tidak pernah menceritakannya padaku?" Tanya Rose, ia menoleh dan menatap raut wajah Rayhan yang murung. Sudah lama sekali ia tidak melihat wajah murung Rayhan.
"Bagaimana bisa aku menceritakan bebanku padamu yang juga merasa terluka saat itu." Jawab Rayhan menunduk sedih.
"Kamu telah banyak berkorban untuk ku, maafkan aku." Ucap Rose menyesal. Dulu ketika usia kandungannya baru menginjak lima bulan dan ia kembali bertemu dengan William dan setelah itu ia menjadi tertekan, membayangkan William berbahagia dengan wanita lain dan membuatnya depresi hingga mengharuskannya berobat dengan dokter psikiater. Rayhan yang selalu menghiburnya saat itu tanpa Rose ketahui jika ternyata Rayhan diam-diam menyimpan lukanya sendirian.