"Kami baik-baik saja?" Tanya Rayhan cemas.
"Kamu sangat tampan." Ucap Isabella tanpa sadar.
"Apa?"
Isabella menarik tangannya, kenapa ia selalu salah tingkah ketika dihadapan Rayhan, dan bodohnya ia malah memuji ketampanan Rayhan secara terang-terangan.
"Tidak, aku hanya salah bicara. Maaf aku memecahkan cangkirku dan membuat dapurmu kotor. Aku akan membersihkannya." Ucap Isabella panjang lebar, ia segera berjalan menjauhi Rayhan tapi Rayhan menahannya.
"Kita obati dulu lukamu. Aku yang akan membereskannya."
Isabella hanya dapat menurut ketika Rayhan menuntunnya. Ia merasa sangat bodoh sekarang hingga tidak berani menatap wajah Rayhan.
"Terima kasih." Ucap Isabella pelan.
Rayhan mengabaikannya, ia mengabaikan rasa terima kasih yang Isabella ungkapkan dan memilih kembali kedapur dan membersihkan sisa kopi yang masih mengotori lantai.
