"Rayhan!"
Panggilan Rose sekali lagi menyadarkannya, Rayhan langsung tersadar dengan situasinya sekarang.
Ia berusaha melepaskan sabuk pengamannya , ia dapat melihat api dari kaca jendelanya.
Rayhan berusaha pindah kebelakang, meskipun kesulitan tapi ia berhasil pindah ke kursi belakang.
"Rose!" Teriak Rayhan.
"Ray!" Rose senang karena Rayhan akhirnya tersadar tapi api semakin besar.
"Aku akan memecahkan kacanya sebentar lagi!"
"Tidak Rose! Pergilah! Menjauh dari sini." Teriak Rayhan, ia tahu situasi sangat berbahaya karena mobil mereka dapat meledak kapan saja.
"Tidak Ray, aku tidak akan meninggalkanmu terperangkap disana!"
"Rose! Dengarkanlah aku, pergilah Rose, aku mohon pergilah!"
"Tidak Ray...."
"PERGI ROSE!" Rose menutup matanya sebelum bergerak turun dari atas mobil dan berlari menjauh.
Rayhan masih berusaha merobohkan kaca belakang mobilnya dengan bahunya, ia berusaha sekuat tenaga, rasa panas mulai terasa ketika kepulan api semakin membesar.