"Bukan Rose yang menyelamatkan nyawamu tapi William!"
Rayhan tidak dapat menerimanya, darah William mengalir di dalam tubuhnya. Pria itu menyelamatkan nyawanya membuatnya benar-benar merasa seperti seorang pecundang.
"Ray..." Sammy memanggil Rayhan setelah membiarkan Rayhan sendirian setelah pertengkaran mereka sebelumnya. Sekarang Sammy sangat menyesal karena tidak dapat menahan dirinya dan membuat Rayhan semakin tertekan sekarang, semua itu terbaca dengan jelas dari raut wajah Rayhan yang pucat dan matanya yang sembab. Bahkan tubuh Rayhan juga sudah semakin kurus setiap harinya.
"Menurutmu Rose sudah benar-benar tidak mencintaiku?" Tanya Rayhan tanpa menoleh, kepalanya terus menunduk menyembunyikan wajah sedihnya yang justru membuatnya semakin terlihat kasihan.
"Ray... Aku tahu hatimu hanya mencintai Rose. Tapi pikirkanlah kesehatanmu lebih dulu. Kesehatan jauh lebih berharga." Sammy menasehati dengan sangat hati-hati, ia tidak ingin pertengkaran itu kembali terulang.