Seperti ada kembang api yang meletup-letup di dalam hatinya, wajah Rose langsung memerah. Ia mencengkram erat-erat gaun tidurnya demi meredam kegugupan hatinya saat William masih memandanginya tanpa berkedip sementara ia merasa tidak sanggup lagi menatap wajah William karena gejolak dalam dirinya terus berdesir sehingga Rose hanya dapat menunduk dan sekali-kali menatap William.
"Sinar bulan tidak secantik dirimu." Puji William, ia tersenyum lembut sementara Rose semakin merasa akan segera mencair jika William terus memujinya seperti ini. Oh rayuan murahan ynag mampu membuatnya tidak berdaya.
"Aku ingin melihatmu, hari ini kita tidak banyak menghabiskan waktu bersama. Aku merindukan bagaimana kamu menatapku dengan tersipu." Ucap William lagi, ia menyentuh dagu Rose dengan jarinya dan perlahan membawa Rose menatapnya.