William sungguh tidak tahan, ia tidak bisa menahan amarahnya yang memuncak setelah melihat Rose menangisi Rayhan tadi.
"Lepaskan aku!" Rose meronta ketika William menyeretnya di koridor rumahnya sejak turun dari mobil, tapi William tidak perduli. William terus menariknya, menyeretnya hingga akhirnya Rose menarik tangannya dengan kasar dan membuat genggam tangan William terlepas tapi William segera mendorong tubuh Rose ke dinding hingga punggung Rose membentur dinding yang membuatnya meringis.
Nafas William naik turun menandakan kekesalannya yang seakan-akan hampir meledak. Menatap gerakan bola mata Rose yang bergerak gelisah diselimuti oleh ketakutan yang tersembunyi dibalik rasa tidak senangnya karena perlakuan kasar William, bahkan sepasang mata itu masih terlihat sembab. Hal yang membuat William semakin tidak senang.
William tidak mengatakan hal apapun saat dijalanan tapi begitu mereka tiba dirumah, wajah dingin William berubah menjadi menakutkan.