Adel bersungut – sungut mendengarkan semua yang dikatakan oleh ikan emas itu kepadanya. Semua yang dikatakan oleh ikan emas itu membuat hatinya sakit.
"Kamu kenapa jahat sekali kepadaku? Kita baru bertemu tapi kamu berbicara seolah – olah kamu mengenalku dengan sangat dalam."
"Aku memang mengenal kamu. Semua yang ada pada dirimu aku mengetahuinya tanpa terkecuali. Kamu tidak percaya?"
"Iya. Aku tidak percaya dengan apa yang kamu katakan. Dasar pembohong!"
"Kalau kamu tidak percaya, kamu bisa melihat sesuatu yang akan aku tunjukkan kepada kamu. Lihat baik – baik dan jangan bertanya kepadaku sebelum semua yang aku tunjukkan selesai."
Adel mencibir dan tetap tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh ikan emas itu kepadanya. "Baiklah,"
Langit terang yang ada di depan Adel kini terlihat seperti sebuat layar besar yang menunjukkan sebuah gambar seorang pria yang menangis dan berkali – keli mencium tangan seseorang sambil duduk di tepi ranjang.
