Thomas berdiri di depan Iris, mata birunya itu memancarkan ketenangan dan pakaian yang ia pakai pun terlihat jauh lebih bermartabat dari Morgan, ia menyeka pasir di pedang peraknya dan membawa pasir itu ke luka Morgan.
"Kau," ucap Morgan dengan pandangan tidak percaya, ia merasakan sesak di dadanya telah menghilang dan lengannya yang mati rasa mulai membaik, warna hitam perlahan-lahan mulai memudar. "Bocah kau benar-benar sudah kembali?"
Thomas membantu Morgan berdiri, ia melirik Iris yang masih dalam suasana terkejut. Laki-laki itu bergerak dan memeluknya dengan erat.
"Kau baik-baik saja? Maaf membuatmu menunggu lama." Thomas bergumam di telinga Iris dengan suara yang sangat lembut, ia menghirup aroma mawar dari tubuh penyihir itu dan menghela napas lega.
"Tomy ... ini benar-benar kau?!" Iris mengedipkan matanya yang berkaca-kaca, ia menyentuh wajah Thomas. "Ini benar-benar kau!"
Thomas tersenyum, ia menganggukkan kepalanya dan memegang tangan Iris.