Sevy tidak pernah melihat ada orang lain menatapnya setajam ini, seperti ia adalah seseorang yang telah melakukan kejahatan yang amat besar.
"Serigala baik? Apa ada yang salah?"
Sevy mengedipkan matanya beberapa kali, jurus andalannya jika ia kena marah Sang Nenek.
Samuel menghela napas berat, tidak mungkin manusia yang ada di depannya ini adalah Evelyn.
"Tidak, kau bisa berjalan sendiri, kan? Aku akan menuntunmu."
"Ya." Sevy merasa suasana tiba-tiba menjadi canggung dan ia membiarkan tangannya digenggam oleh Samuel, setelah beberapa langkah ia menjadi tidak nyaman untuk merengek lagi.
Dalam hati ia bertanya-tanya, apa yang menyebabkan sang Manusia Serigala terlihat aneh?
Mereka melintasi hutan yang lebat seperti kemarin, kali ini Samuel tidak berhenti seperti kemarin jauh dari para manusia, tapi ia masuk ke pemukiman manusia.