"Arg! Aku tidak bisa berpikir lagi!"
Kyra melompat menghadang Iris, kedua tangannya yang memiliki cakar yang tajam itu meraih lengannya, mengoyaknya dengan ganas.
Gerakan Kyra tidak terkendali lagi, sepertinya ia benar-benar kewalahan menghadapi Iris bersama Samuel, para Pemburu Iblis mulai naik ke lantai atas dan memperhatikan Iblis wanita yang berjuang mati-matian.
Kyra merasakan tekanan yang amat besar sekarang, jika sebelumnya ia sangat suka berada di tengah-tengah orang banyak, sekarang ia justru sangat membencinya. Semua itu karena aroma vanilanya yang tidak berpengaruh lagi dan ia sekarang merasa sangat kecil di sekeliling serigala raksasa.
Iris tidak peduli dengan ketidaknyamanan yang dirasakan oleh Kyra.
Setiap kali sang Penyihir mengayunkan pedang bergerigi itu, Kyra dapat melihat jejak kebencian yang amat sangat di wajah Iris, seakan sang Penyihir sudah menetapkan bahwa dirinya adalah musuh terbesarnya.
"Sialan, kau Penyihir berpikiran sempit!"