Raungan keras menggaung seisi Kota Orang Mati, seakan para mayat hidup telah tahu bahwa karya terbaik Roel telah dikalahkan oleh Iris.
Roel menyorot Iris dengan tajam, setengah kulit wajahnya kehitaman karena terbakar lava panas yang ada di bawah kakinya.
"Kau … tidak akan bisa, Iris."
"Sudah cukup tingkahmu hari ini," sahut Iris dengan dagu terangkat, bayangan hitam merayap di atas lava panas menuju Roel.
"Aku tidak akan membiarkan kau mempermainkan orang yang sudah mati lebih banyak lagi."
"Cobalah kalau begitu."
Iris tersenyum miring, pedang yang ada di tangannya berubah, geriginya semakin tajam seakan mampu mengoyak tubuhnya dalam hitungan singkat.
"Ingatlah Iris, aku yang membuat mereka semua, aku tidak akan semudah itu dikalahkan.
"Oh, begitu." Iris tertawa, wajahnya tidak terlihat dengan jelas sekarang karena ditutupi oleh bayangan hitam, tapi sepasang mata merah pekat itu menyorot Roel dengan tajam.