Thomas tersentak, ia membuka matanya.
Jantungnya berdetak dengan kencang dan napasnya menjadi pendek, keringat dingin mengalir dengan deras di tubuhnya.
Apa yang terjadi?
Mimpi yang baru saja terlintas di benaknya sepertinya adalah ingatan dari masa lalunya, hari di mana sang Nenek mengajarkan rune sihir untuk berpindah ke Rawa Kematian.
Bagaimana bisa Thomas melupakan hal sepenting itu?!
Thomas mengusap wajahnya dengan frustasi, ia merasakan punggungnya diseret di tanah dengan kasar oleh seseorang.
Ia sudah tahu Iris sejak ia kecil, Neneknya tahu tentang Iris, pertemuan mereka bukanlah sebuah kebetulan, tapi takdir!
Neneknya ingin dirinya menolong Iris, ia mengajarkan rune sihir padanya itu bukan semata-mata hanya ingin Thomas bisa pergi ke suatu tempat untuk menyelamatkan diri, tapi juga untuk menyelamatkan Iris.
Mereka sudah ditakdirkan!
Thomas menarik napas dalamp-dalam dan berusaha untuk menenangkan debaran jantungnya.