Roel masih ada di dapur rumahnya, sepertinya wanita tua itu sedikit kesulitan menemukan air bersih yang bisa diminum dengan layak.
Tidak sekali dua kali Iris mendengar suara gedebuk benda jatuh ke lantai terdengar dari dapur lalu langkah berderap datang mendekat.
Iris kecil kembali menggenggam tangan Freya, menahan jari yang sudah bergerak itu agar kaku, ia menundukkan kepalanya dalam-dalam.
"Minumlah."
Roel membawa segelas air putih pada Iris lalu menyentuh dahi Freya, rasa hangat yang mengalir di dahinya terasa nyata, seperti orang yang hidup.
Iris menyesap air putih dengan gugup, tangan Freya masih ia genggam dengan erat.
"Kemarikan tangannya," kata Roel karena curiga dengan Iris, ia meraih paksa tangan Freya dan memperhatikannya dengan seksama.
Iris kecil menahan napasnya, gelas yang ada di tangannya pun gemetar. Jari-jari Freya yang tadi mengetuk lantai diamati dengan seksama oleh Roel, wanita tua itu kemudian menghela napas panjang.