"Lepaskan aku!" Iris kecil menepis tangan Roel yang memegangnya. "Kakakku tidak boleh diganggu lagi!"
"Iris, lihat!" Roel meraih wajah Iris dan memaksanya memandangi wajah Freya. "Apa kau tega membiarkan kakakmu seperti ini?"
Tubuh kaku Freya terbaring di atas lantai, Roel menarik tangan Iris dan memaksanya untuk menyentuh tangan yang sudah dingin itu.
"Kakakmu sangat kedinginan saat ini." Roel terus membisikkan kalimat-kalimat sesat ke telinga Iris, memaksa gadis kecil itu mengerti apa yang ia maksudkan.
"Jika kau menggunakan kemampuanmu sekali lagi, maka kau akan bertemu dengan ibumu."
Iris menangis sejadi-jadinya, ia tidak mengerti banyak hal di dunia ini, tapi ia akhirnya tahu jika Roel yang selama ini menjadi orang yang paling disegani di kota mereka bukanlah orang baik, dia sangat jahat!
"Iris, ayo,"
Roel mendorong Iris ke arah Freya, lalu melepas tali yang menjerat lehernya. Wanita tua itu tersenyum lebar dan mengarahkan tangan Iris menyentuh wajah Freya.